Mohon tunggu...
Taufik Ismed
Taufik Ismed Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat Komunikasi dan Sosial

Menulis adalah cara hadir dalam sejarah manusia.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Bentar Lagi 2021, Harus Optimis atau Pesimis?

26 Desember 2020   23:18 Diperbarui: 26 Desember 2020   23:20 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: unsplash.com

Seperti kebiasan-kebiasaan kita, setiap akhir tahun selain mencari kalender baru kita sibuk mempersiapkan beragam resolusi untuk tahun baru. Sembari evaluasi apa saja yang sudah dilakukan dan pencapaian yang didapat, kita menyusun rencana masa depan. 

Ada yang sekadar ditulis dalam buku catatan . Ada pula yang pamer di media sosial. Biar rame dan tidak ketinggalan zaman. Itu pilihan.

Kita bersepakat, tahun 2020 bukanlah tahun yang ringan. Banyak kejadian yang tidak terduga yang menimpa kita. Salah satunya kehadiran pandemi Covid-19. 

Sebagian besar dari kita, terutama orang awam, wabah ini adalah barang baru. Kita tidak punya ilmunya. Sehingga kita tidak bersiap menyambut kedatangannya. 

Kesehatan kita diserang, ekonomi kita semakin mengerang. Banyak rencana yang harus tertunda bahkan harus rela dilupakan untuk dilaksanakan karena kondisi tidak mendukung.

Cobalah kita lihat catatan resolusi kita, mungkin hanya satu atau dua yang berhasil terlaksana. Wajar dong kalau kita pesimis. Menurut saya wajar. Tapi sadarkah kita sepesimis-pesimisnya kita pada tahun 2020, kita bisa melaluinya hingga insya Allah akan sampai pada tahun 2021. 

Artinya rasa pesimis kita tidak menjadikan kita putus asa. Melainkan sebagai sikap waspada dan siap siaga untuk bertahan hidup. Inilah yang penting. 

Kita sadar setiap detik kehidupan kita terancam, baik secara kesehatan maupun ekonomi. Kita terus berhati-hati. Otak kita terus berputar mencari jalan untuk terus hidup dan menghidupi orang-orang di sekitar kita.

Tahun 2021 akan datang sebentar lagi. Baik dengan kita atau tanpa kita. Tampak dari jauh, tahun 2021 akan lebih baik dari tahun ini. Kita semakin mengenal pandemi ini. 

Kita semakin tahu cara berdamai dengannya, seperti arahan presiden jauh-jauh hari. Sedikit demi sedikit kita mengetahui celah untuk tetap mencari nafkah. 

Banyak kabar baik dari penyintas Covid-19 yang sembuh. Dan vaksin sudah akan disebarluaskan. Seharusnya kesempitan ini akan segera melapang. Maka tidak salahnya kita mulai menanam rasa optimis. 

Bukan optimis yang membuat kita lengah dan lupa untuk tetap berjuang. Tapi rasa yang menjadi vitamin untuk meningkatkan semangat juang kita.

Optimisme dan pesimisme adalah sebuah keseimbangan. Tidak boleh berat sebelah, nanti bisa oleng dan terjungkang ke dalam jurang. 

Rasa-rasa itu menjadi rem dan gas dalam menjalani hidup anugerah Tuhan Yang Maha Kuasa ini. Secanggih apapun mobil ia harusnya punya gas dan rem. Agar kita yang mengendarainya bisa sampai ke temput tujuan.

Selamat menyusun resolusi tahun 2021. Tidak usah muluk-muluk. Boleh tinggi tapi harus tetap realistis. Yang paling penting buat resolusi yang tidak hanya berdampak untuk kita seorang diri tapi juga bagi orang lain, bagi orang banyak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun