PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur ke hadirat Allah swt atas Rahmat dan KaruniaNya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan buku ini. Salawat dan salam kepada Rasulullah Muhammadsaw atas segala jasa dan kesungguhannya menyampaikan Risalah Allah di muka bumi dan semoga beliau memberikan syafaatnya kepada kita di Hari Kiamat.
Perkembangan Peserta Didik merupakan suatu komponen pentingyang harus diketahui seorang guru. Pemahaman guru yang benar terhadap perkembangan peserta didik akan menuntun guru membuat disain pembelajaran yang cocok untuk peserta didik. Disain pembelajaran yang cocok dengan perkembangan peserta didik akan menghasilkan pembelajaran yang maksimal. Pembelajaran yang tidak memperhatikan perkembangan peserta akan membuat peserta bosan atau frustrasi. Jika peserta didik bosan dan frustrasi, para guru juga akan tertular rasa bosan dan frustrasi ketika mengajar. Dasar pikir ini yang menjadikan pengetahuan tentang perkembangan peserta didik merupakan salah satu komponen dari kompetensi pedagogik seorang guru.
Mengingat hal di atas maka mata kuliah perkembangan peserta didik menjadi salah satu mata kuliah yang diberikan kepada mahasiswa yang mengambil program pendidikan keguruan. Buku ini ditulis sebagai bahan bacaan awal bagi mahasiswa yang ingin mempelajari. DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .................................................................... v
Daftar Isi .............................................................................. vii
BAB I
PERKEMBANGAN INDIVIDU.....................................................
A. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan ..................
B. Prinsip-prinsip Perkembangan.........................................
C. Daftar Pustaka ..................................................................
PERKEMBANGAN INDIVIDU
A. PENGERTIAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
Pertumbuhan dan perkembangan adalah dua istilah yan selalu digunakan dalam psikologi. Sebagian psikolog memandang kedua istilah berbeda, namun sebagian yang lain memandang di dalam istilah perkembangan tercakup makna pertumbuhan. Secara umum kedua istilah ini memiliki persamaan dan perbedaan. Persamaannya kedua berkaitan dengan perubahanpada diri individu. Perbedaannya pada jenis perubahan yang terjadi. Pertumbuhan merupakan perubahan yang terjadi secara kuantitatifyang meliputi peningkata ukuran dan struktur. Pertumbuhan adalah berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel organ maupun individu yang bisa diukur dengan berat, ukuran panjang, umur tulang, dan keseimbangan metabolik.
Pertumbuhan adalah suatu proses bertambahnya jumlah seltubuh suatu organism yang disertai dengan pertambahan ukuran, berat,serta tinggi yang bersifat irreversible (tidak dapat kembali pada keadaansemula). Pertumbuhan lebih bersifat kuantitatif, di mana suatu organisme yang kecil menjadi lebih besar seiring dengan pertambahan waktu.
Perkembangan adalah bertambah kemampuan atau skill dalamstruktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola teraturdan dapat diramalkan sebagai hasil proses pematangan. Perkembangan menyangkut adanya proses pematangan sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ, dan sistem organ yang berkembang dengan menurut caranya, sehingga dapat memenuhi fungsinya. Hurlock (1980: 2) menyatakan perkembangan sebagai rangkaian perubahan progesif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman. Daele sebagaimana dikutip Hurlock (1980: 2) menyatakan "perkembangan berarti perubahan secara kualitatif."
Berkembang merupakan salah satu perubahan organisme ke arah kedewasaan dan biasanya tidak bisa diukur oleh alat ukur. Contohnya pematangan sel ovum dan sperma atau pematangan hormon-hormon dalam tubuh Hasan (2006: 13) menyatakan perkembangan berarti segala perubahan kualitatif dan kuantitatif yang menyertai pertumbuhan dan proses kematangan manusia. Perkembangan merupakan proses menyeluruh ketika individu beradapatasi dengan lingkungannya. Perkembangan terjadi sepanjang kehidupan manusia dengan tahapantahapan tertentu. Perkembangan manusia dimulai sejak masa bayi sampai usia lanjut.
Hal senada juga dijelaskan Hurlock (1980: 3) bahwa pada dasarnya dua proses perkembangan yaitu pertumbuhan atau evolusi dan kemunduran atau involusi terjadi secara serentak dalam kehidupan manusia. Namun demikian kedua proses ini tidak pernah berhenti sepanjang kehidupan manusia. Pada saat anak-anak pertumbuhan fisik menjadi primadona pertumbuhan dibandingkan bagian lainnya, tetapi pada usia lanjut kemunduran fisik dan perubahan alam pikiran lebih banyak berubah daripada yang lain.
B. PRINSIP-PRINSIP PERKEMBANGAN
Manusia tidak pernah dalam keadaan statis. Sejak terjadi proses pembuahan hingga ajal tiba, manusia selalu berubah dan mengalami perubahan. Perubahan tersebut bisa menanjak, kemudian berada di titik puncak kemudian mengalami kemunduran. Selama proses perkembangan seorang anak ada beberapa ciri perubahan yang mencolok, yaitu:
1. Perubahan fisik
* Perubahan tinggi badan, berat badan, dan organ dalam tubuh lainnya misalnya otak, jantung, dan lain sebagainya.
* Perubahan proporsi, Misalnya perubahan perbandingan antara kepala dan tubuh pada seorang anak.
2. Perubahan mental
* Perubahan yang meliputi : memori, penalaran, persepsi, emosi, sosial, dan imajinasi.
* Hilangnya ciri-ciri sikap sosial yang lama dan berganti dengan ciri-ciri sikap sosial yang, misalnya egosentris yang hilang berganti dengan sikap prososial.
Hurlock (1980: 5-9) menyatakan prinsip perkembangan adasembilan, yaitu:
1. Dasar-dasar permulaan adalah sikap kritis.
Prinsip pertama dalam perkembangan adalah sikap kritis. Banyak ahli psikologi menyatakan bahwa tahun-tahun prasekolah merupakan tahapan penting. Pada usia ini diletakkan struktur perilaku yang kompleks yang berpengaruh bagi perkembangan sikap anak pada masa selanjutnya. Misalnya penggunaan tangan kanan atau kiri, dengan latihan yang diberikan orangtua atau guru anak dapat menggunakan tangan kanan lebih baik daripada tangan kirinya.
Kedua, perubahan cenderung terjadi apabila orang-orang di sekitar anak memperlakukan anak dengan baik dan mendorong anak lebih bebas mengekspresikan dirinya. Sikap ini akan mendorong anak tumbuh dan berkembang. Ketiga ada motivasi yang kuat dari diri individu yang ingin mengalami perubahan. Misalnya anak yang malas berbicara tidak akan menjadi anak yang terbuka di masa yang akan datang.
2. Peran kematangan dan belajar
Perkembangan dapat dipengaruhi oleh kematangan dan belajar. Kematangan adalah terbukanya karateristik yang secara potensial sudah ada pada individu yang berasal dari warisan genetik individu, misalnya dalam fungsi yang telah diwariskan yang disebut phperkembanga (merangkak, duduk, dan berjalan). Belajar adalah perkembangan perkembangan kecerdasan dipengaruhi oleh sejumlah faktor seperti kemampuan bawaan, suasana emosional, apakah seorang anak didorong untuk melakukan kegiatan intelektual atau tidak, dan apakah dia diberi kesempatan untuk belajar atau tidak. Selain itu meskipun kecepatan perkembangan anak berbeda tapi pola perkembangan tersebut memiliki konsistensi perkembangan tertentu. Pada anak yang memiliki kecerdasan rata-rata akan cenderung memiliki kecerdasan yang rata-rata pula ketika menginjak tahap perkembangan berikutnya.
Perbedaan perkembangan pada tiap individu mengindikasikan pada guru, orang tua, atau pengasuh untuk menyadari perbedaan tiap anak yang diasuhnya sehingga kemampuan yang diharapkan dari tiap anak seharusnya juga berbeda. Demikian pula pendidikan yang diberikan harus bersifat perseorangan, meskipun dilakukan secara klasikal atau kelompok.
3. Mengikuti Pola Tertentu yang Dapat Diramalkan
Perkembangan mengikuti pola tertentu yang dapat diramalkan. Misalnya perkembangan motorik akan mengikuti hukum arah perkembangan (cephalocaudal) yaitu perkembangan yang menyebar ke seluruh tubuh dari kepala ke kaki ini berarti bahwa kemajuan dalam struktur dan fungsi pertama-tama terjadi di bagian kepala kemudian badan dan terakhir kaki. Hukum yang kedua perkembangan menyebar keluar dari titik poros sebtral tubuh ke anggota-anggota tubuh (proximodistal). Contohnya kemampuan jari-jemari seorang anak akan didahului oleh keterampilan lengan terlebih dahulu.
4. Semua individu berbeda
Tiap individu berbeda perkembangannya meskipun pada anak kembar. Anak-anak penakut tidak sama reaksinya dengan anak-anak agresif terhadap satu tahap perkembangan. Oleh sebab itu perkembangan pada tiap manusia berbeda-beda sehingga terbentuk individualitas. Walaupun pola perkembangan sama bagi semua anak, setiap anak akan mengikuti pola yang dapat diramalkan dengan cara dan kecepatannya sendiri. Beberapa anak berkembang dengan lancar, bertahap langkah demi langkah, sedangkan lain bergerak dengan kecepatan yang melonjak, dan pada anak lain terjadi penyimpangan Perbedaan ini disebabkan karena setiap orang memiliki unsur biologis dan genetik yang berbeda. Kemudian faktor lingkungan juga turut memberikan kontribusi terhadap perkembangan seorang anak. Misalnya perkembangan kecerdasan dipengaruhi oleh sejumlah faktor seperti kemampuan bawaan, suasana emosional, apakah seorang anak didorong untuk melakukan kegiatan intelektual atau tidak, dan apakah dia diberi kesempatan untuk belajar atau tidak. Selain itu meskipun kecepatan perkembangan anak berbeda tapi pola perkembangan tersebut memiliki konsistensi perkembangan tertentu. Pada anak yang memiliki kecerdasan rata-rata akan cenderung memiliki kecerdasan yang rata-rata pula ketika menginjak tahap perkembangan berikutnya.
Perbedaan perkembangan pada tiap individu mengindikasikan pada guru, orang tua, atau pengasuh untuk menyadari perbedaan tiap anak yang diasuhnya sehingga kemampuan yang diharapkan dari tiap anak seharusnya juga berbeda. Demikian pula pendidikan yang diberikan harus bersifat perseorangan, meskipun dilakukan secara klasikal atau kelompok.
DAFTAR PUSTAKA
Beit-Hallami, B., "Curiosity, Doubt and Devotion: The Beliefs of Psychologist
and the Psychology of Religion." Dalam I LN. Malony (Ed.),
Current Perspectives in the Psychology of Religion. Grand Rapids:
Mich. Eerdmans, 1977
Crain, William, Theories of Development: Concepts and Applications,
3rd ed., terj. Yudi Santoso, Teori Perkembangan: Konsep dan
Aplikasi, cet.1, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007
Hasan, Aliah B. Purwakania, Psikologi Perkembangan Islami: Menyingkap
Rentang Kehidupan Manusia dari Prakelahiran Hingga
Pascakematian, edisi 1, Jakarta, PT Rajagrafindo Persada, 2006
Hurlock, Elizabeth B, Developmental Psychology, Terj. Istiwidayanti
dan Soedjarwo, Psikologi Perkembangan Sepanjang Rentang
Kehidupan, Jakarta: Erlangga, 1980
Kholberg, Lawrence, Tahap-tahap Perkembangan Moral, Terj. Jhon
de Santo dan Agus Cremers (Yogyakarta: Kanasius, 1995)
Ki Hajar Dewantara, Bagian Pertama Pendidikan, Yogyakarta: Majelis
Luhur Persatuan Taman Siswa, 1977