Mohon tunggu...
Taufiq Hidayah
Taufiq Hidayah Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Uang Panai' sebagai Manifestasi Wanita Berharga

29 Maret 2017   11:05 Diperbarui: 29 Maret 2017   11:17 718
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Uang Panai’ biasa juga disebut uang belanja. Digunakan untuk membiayai resepsi pihak Wanita dan tak jarang sebab tingginya mempertimbangkan harga-harga bahan pokok di pasaran dan jumlah keluarga yang akan diundang ketika pernikahan digelar. Dibeberapa kelompok masyarakat masih kerap menyamakan antara uang panai’ dengan Mahar. Padahal keduanya sangat berbeda. Jika tak ada uang panai’ maka nikahnya tetap sah sebaliknya, jika mahar tak ada maka rukun nikah tidak terpenuhi sehingga nikah tidak sah. Namun substansi keduanya, saya anggap sama yakni “Memuliakan Wanita”.

Satu hal yang perlu mendapat underline bahwa jangan langsung men judge bahwa jika ingin menikahi wanita Bugis-Makassar butuh biaya tinggi. Karena kalau anggapan seperti itu diibaratkan wanita sebagai “barang”, namun lebih dari itu bahwa yang disebut lelaki itu termuat dua “Pembuktian & Kepastian” dan saya rasa Wanita pula berharap lelakinya memegang dua itu. Terakhir jangan hanya identikan kami orang Bugis-Makassar dengan Uang Panai’ saja, masih banyak hal yang lebih layak dan luas untuk diperbincangkan seperti terkembangnya layar pada Perahu Phinisi. ‘Salama’ki Tapada Salama’

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun