Mohon tunggu...
Taufiq Firdaus Alghifari Atmadja
Taufiq Firdaus Alghifari Atmadja Mohon Tunggu... lainnya -

Fresh graduate | Ilmu Gizi IPB | Guru Paruh Waktu di Primagama Cimanggu, Bogor | Guru Les Privat | Blogger |

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Manfaat Gigi yang Sehat: Ceritaku Merawat Fungsi Gigi

6 Desember 2014   18:21 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:54 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

JIKA ditanya soal alasan mengapa saya menggosok gigi rutin minimal pagi dan malam, karena saya tahu bahwa dimulai dari gigilah proses pemecahan dan penguraian zat gizi yang diperlukan dalam tubuh kita dan terdapat dalam makanan itu berlangsung. Artinya, sebagai seorang yang mendalami ilmu gizi, sudah barang tentu menganjurkan para klien yang hendak melakukan konseling gizi agar menganjurkan merawat gigi mereka. Karena nutrisi kita tidak selamanya berupa suplemen yang langsung diserap, kebanyakan dan yang terbaik justru dari sumber makanan yang perlu proses pengunyahan oleh gigi.

Oleh karenanya, sudah menjadi kewajiban kita para pemilik gigi merawat dengan jalan menjaga kebersihan gigi. Masa iya kita hanya menjaga kebersihan alat-alat dapur yang digunakan mengolah makanan, sedangkan gigi sebagai alat penguyah makanan yang kita buat tidak kita rawat? Dalam kenyataannya, mengapa pula perlu gosok gigi karena banyak makanan yang memang kurang baik bagi gigi, selain itu sisa makanan sekalipun zat gizi di dalamnya baik, kalau jadi sampah di sela-sela gigi, sama buruknya dengan menumpuknya sampah di dapur. Pasti akan mengeluarkan aroma busuk, serta merusak dan memicu timbulnya penyakit. Begitu pula yang terjadi pada gigi.

Jadi, memang sangat penting menggosok gigi itu. Orang-orang dahulu saja, mengerti tentang pentingnya menggosok gigi, hanya saja “sikat gigi” yang digunakan zaman baheula dengan kiwari itu berbeda, misalnya di zamannya bangsa Arab bersikat dengan “siwak”, ataupun di kita ada tradisi “nyirih” yang pada hakikatnya menjaga kekuataan dari gigi dan terhindar dari sakit gigi, walaupun kalau untuk “nyirih” kita-kita yang sekarang pasti kurang minat, mengingat zat pewarna alami saat “nyirih” cenderung bikin gigi kurang putih, sedangkan tren sekarang, gigi putih meningkatkan rasa percaya diri dan jadi tolok ukur penampilan seseorang juga. Lepas dari itu intinya banyak dari leluhur kita sendiri memang menjaga kekuatan gigi mereka agar tidak sakit gigi!

Kalau sudah sakit? Berabe! Malah, lagu dangdut “lebih baik sakit gigi, daripada sakit hati” pasti jadi kebalik! Terkesan lebay memang, tapi… memang sakit kok rasanya nyeri pada gigi itu. Nah, sebagai langkah pencegahan, sebaiknya memang sejak dini anak-anak harus dibiasakan menyikat gigi mereka, orang dewasa pun tetap harus gosok gigi, jangan cuma nyuruh doangan!

[caption id="attachment_358082" align="alignnone" width="300" caption="Alat kesehatan yang harus selalu ada..."][/caption]

Saya pribadi menyikat gigi pagi dan malam, utamanya malam sebelum tidur, dan pagi setelah sarapan. Itu minimalnya ya, jika maksimalnya ya berarti tiap habis waktu makan besar, sarapan, makan siang, dan makan malam, hanya saja, kalau lebih dari 2 kali dalam 24 jam gunakanlah pasta gigi berfluoride but not too much alias jangan banyak-banyak pasta giginya!

Mengapa? Karena pada dasarnya, menggosok gigi dengan sikat gigi tidak memerlukan pasta yang banyak, sebab bukan banyak buih yang jadi indikator, tetapi seberapa efektif gerakan kita dalam menyikat sehingga fluoridenya sampai ke semua bagian gigi dan sikatnya berhasil membuang seluruh sisa makanan!

Nah, sudahkah Anda merawat gigi hari ini?

[caption id="attachment_358083" align="alignnone" width="300" caption="Sikatlah gigi minimal pagi dan malam, agar sehat dan kuat"]

14178378051148353201
14178378051148353201
[/caption]

ITU SAJA? Sebenarnya tidak hanya menyikat gigi saja, ada anjuran sebagaimana sering kita dengar untuk memeriksa kesehatan gigi kita secara rutin minimal 6 bulan sekali ke dokter gigi, apalagi jika Anda jarang gosok gigi, menjadi lebih kuat alasannya untuk periksa, mana tahu sudah harus dilakukan tindakan medis tertentu.

Dari saya pribadi, selain dua hal itu, yang tidak kalah pentingnya adalah mengupayakan DIET SEHAT harian! Mengapa? Karena menu diet sehat sangat berperan penting juga untuk menjaga kesehatan gigi dan gusi. Sekalipun Anda rajin gosok gigi, kalau menu makannya tidak sehat, ya sama saja bohong!

Menurut Dr. Anthony M. Iacopino dari University of Manitoba, omega-3 dari ikan sangat penting untuk menurunkan risiko terjadinya peradangan pada gusi! Dan pemenuhan gizi seimbang dari makanan utuh semisal biji-bijian, kacang-kacangan, buah-buahaan, dan produk susu rendah gula sangat melengkapi nutrisi yang dibutuhkan oleh tulang yang sehat lagi kuat!

Jadi, sangat ada kaitannya antara gizi dan gigi! Kita tidak perlu ragu untuk menjaga kebersihan, karena dalam hal kesehatan, kotor itu jelas tidak baik!  Dan sebagai tambahan, apa yang kita lakukan berupa merawat gigi adalah salah satu jalan menuju Indonesia semakin sehat , karena SDM yang sehat, termasuk dalam hal gigi mereka, akan berdampak pada produktifitas yang lebih baik lagi.

Salam gigi sehat dan gizi seimbang!

(catatan semua foto dokumentasi pribadi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun