Mohon tunggu...
Muhammad Taufiqurrahman
Muhammad Taufiqurrahman Mohon Tunggu... Guru - Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia” (HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni. Hadits ini dihasankan oleh al-Albani di dalam Shahihul Jami’ no:3289).

Tenaga pendidik di MAN 3 Barabai, Kalimantan Selatan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

I Want to be Better (Motivasiku Mengikuti DOGMIT 2016 Angkatan I)

4 Februari 2016   23:03 Diperbarui: 4 Februari 2016   23:22 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai seorang guru, mengajar merupakan salah satu tanggung jawab yang harus diemban. Mengajar yang merupakan transfer pengetahuan kepada beragam peserta didik dan kemampuan memberikan tantangan tersendiri. Bahkan hal ini menjadi tolak ukur bagi kemajuan sebuah sekolah dan pemerintah. Sehingga peserta didik dipacu untuk memiliki pengetahuan yang benar-benar ia kuasai sehingga ia bisa menjawab soal-soal ujian dengan benar dan mendapatkan nilai tinggi.

Untuk mentransfer pengetahuan dengan lebih mudah dan memberikan kesan yang panjang kepada peserta didik, seorang tenaga pendidik harus terus kreatif memikirkan teknik dan metode menyampaikan materi pelajaran kepada mereka. Salah satu teknik yang harus dikuasai oleh seorang tenaga pendidik di era digital saat ini ialah menguasai penggunaan perangkat teknologi informasi, baik hardware maupun software.

Banyak guru yang menganggap dirinya gaptek (gagap teknologi) atau bahkan butek (buta teknologi) padahal ia sedang bercengkrama dengan peralatan teknologi yang bahkan ia sendiri sulit memisahkannya dari kehidupan sehari-hari, sebut saja smart phone. Tetapi saat ia diminta untuk terampil menggunakan peralatan IT dalam mengajar dan keperluan sehari-hari dalam dunia kerjanya, ia selalu berdalih tidak bisa. Mengapa ini bisa terjadi? Padahal para peserta didik sudah terampil dalam menggunakannya, bahkan lebih mahir daripada kita. Hal ini disebabkan oleh sikap tenaga pendidik tersebut yang malas mengembangkan kemampuannya dalam menggunakan fasilitas IT untuk kepentingannya dalam mengajar dan dunia kerjanya.

Perasaan sudah tua yang menyatakan bahwa orang tua lambat dalam mempelajari sesuatu. Perasaan ini membuat seseorang bekerja seadanya seperti dahulu kala. Toh, orang-orang jaman dahulu bisa sukses tanpa IT. Benar 100%, tapi anak-anak kita sekarang hidup di era digital, era internet, era informasi, era dimana arus informasi sangat cepat. Jarak, ruang dan waktu pun seakan-akan berada di depan mata dan di ujung jari-jari kita. Kita yang tidak menggunakan fasilitas ini akan tergusur secara perlahan.

Kalau memang demikian adanya, bagaimana kita harus memulai belajar mengguanakan IT dalam mengajar. Diklat Online Guru Melek IT (DOGMIT) 2016 adalah solusinya. Jujur, computer bagi saya adalah partner yang harus selalu menemani ke sekolah tetapi kemampuan saya hanya pada pengetikan berkas-berkas sederhana saja. Saya ingin menguasai lebih banyak aplikasi lagi dalam penggunaannya, seperti power point dan lain-lain. Oleh sebab itu, saya gabung di DOGMIT 2016 Angkatan I. insya Allah, saya yakin akan banyak mendapatkan hal-hal yang bermanfaat untuk pengajaran mapel di kelas lewat diklat online ini.

Selain itu, insya Allah saya akan memiliki banyak kawan-kawan baru seperjuangan di dunia pendidikan. Mudahan lewat DOGMIT ini saya bisa menimba ilmu dari mereka yang lebih senior dan berpengalaman, meski lewat dunia maya.

Salam pendidikan!

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun