Mohon tunggu...
Muhammad Taufiqurrahman
Muhammad Taufiqurrahman Mohon Tunggu... Guru - Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia” (HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni. Hadits ini dihasankan oleh al-Albani di dalam Shahihul Jami’ no:3289).

Tenaga pendidik di MAN 3 Barabai, Kalimantan Selatan.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Jabatan dan Iman

9 Oktober 2013   21:08 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:45 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah tertangkapnya ketua MK, dinding hukum Indonesia seolah-olah runtuh diterpa badai besar. Petaka ini membuat rakyat kehilangan kepercayaan terhadap para penegak hukum negeri tercinta ini.

Kalau kita perhatikan, korupsi sudah menggurita di segala lini di negara ini. Menaikkan gaji pejabat ternyata tidak menjadi sebuah solusi yang efektif yang membebaskan negara ini dari korupsi. Mahfud MD, ketika diwawancarai oleh TVOne, mengatakan bahwa gaji pokok beliau ketika menjabat ketua MK 60an juta rupiah ditambah dengan berbagai tunjangan jumlahnya mencapai 100 juta lebih. Bagi saya penghasilan sebanyak itu sangat cukup untuk kehidupan pribadi dan menghidupi keluarga. Tapi entah lah, bagi orang yang berpenghasilan sebanyak itu, mungkin kebutuhan hidupnya lebih besar lagi. Sehingga perlu tambahan penghasilan di luar gaji.

Sekarang mari kita cermati, di tubuh Polri, DPR baik RI dan daerah, pendidikan Indonesia, dan lain-lain, kita semua pernah menyaksikan oknum-oknum yang tertangkap oleh KPK karena melakukan tindak korupsi.

Sekarang mari kita perhatikan kembali oknum-oknum yang pernah tertangkap. Mereka berasal dari latar belakang yang berbeda, ada dari kalangan dosen, pengusaha, ulama, politisi, aparat penegak hukum, dan sebagainya.

Kalau boleh saya mengatakan bahwa apapun jabatan mereka dan siapapun mereka, sepertinya hukuman untuk tindak pidana korupsi tidak membuat mereka takut. Kalau begini keadaannya maka benteng yang sebenarnya yang mampu menahan seseorang dari berbuat hal demikian adalah keimanan di dalam hati.

Para koruptor yang sudah tertangkap atau yang belum adalah orang-orang pintar dengan titel segudang dan harta yang menggunung. Dan saya sangat yakin bahwa mereka adalah orang-orang yang beragama, meyakini adanya Tuhan Yang Maha Esa. Tetapi yang jadi masalah adalah apakah mereka meyakini bahwa Allah mengawasi mereka kapanpun dan di mana pun. Dari segi pengetahuan, mereka mengetahui hal tersebut tapi sepertinya mereka tidak mengimaninya.

Jadi bagi siapapun yang menduduki jabatan, ingatlah Allah menyaksikan anda. Takutlah akan azabNya. Ingatlah bahwa kehidupan di dunia ini hanya sementara. Setelah ini akan ada kehidupan selanjutnya, kehidupan tanpa amal, yang berguna hanyalah segala amal kebaikan selama kita hidup di dunia ini.

Semoga bermanfaat.

Salam karya,

Taufiq Banua

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun