Bagi beberapa penonton sepak bola awam atau "mainstream", Bundesliga adalah liga jomblo. Sebuah liga yang konon katanya juara kompetisi itu sudah ketahuan, sisa mencari runner-up saja. Hal ini memang dikuatkan jika kita menoleh dari daftar juara Bundesliga dalam 6 musim terakhir yang didominasi oleh 1 tim, Bayern Munchen. Sebenarnya sejak Bundesliga telah dimulai sejak tahun 1963, Bayern adalah tim yang dominan dalam kompetisi ini, meskipun pencapaian 6 kali juara berturut-turut, membuat kita berpikir "tim lain ngapain aja sih?". Label liga jomblo juga semakin menguat saat Bayern yang doyan mengambil pemain-pemain dari tim saingan terdekatnya, yang otomatis melemahkan saingannya pada musim berikutnya.
Musim 2018/2019 pun juga diawali dengan keyakinan bahwa Bayern akan menjadi juara 7 kali berturut-turut. Apalagi jika menoleh kepada para saingan "terdekat" mereka yang tidak karuan kondisinya, seperti Borussia Dortmund, RB Leipzig, Schalke 04, TSG Hoffenheim, Bayer Leverkusen, Eintracht Frankfurt dan lain-lain. Dengan komposisi Bayern Munchen yang dinahkodai pelatih berpotensi besar, Niko Kovac, dengan pemain-pemain handal seperti Neuer, Hummels, Kimmich, James Rodriguez, Thiago Alcantara, Thomas Muller, Tollisso, Lewandowski dan duet RoBbery ditopang pemain muda seperti Coman, Gnabry, Sule. Tim seperti ini, secara sepintas kita sudah bisa menyimpulkan bakalan "auto juara".
Namun, siapa sangka, langkah Bayern musim ini tersendat diawal musim, bahkan sempat terlempar dari 4 besar. Sampai pekan 20 musim ini, mereka berada di peringkat 3 terpaut 7 poin dari Borussia Dortmund. Banyak faktor yang bisa menjadi kembing hitam dari masalah Bayern musim ini, dari faktor pelatih yang belum menguasai ruang ganti pemain atau faktor skuad yang tipis dan tua seperti Robben dan Ribbery. Sehingga, para petinggi Bayern Munchen sangat agresif dalam transfer musim dingin kemarin, dengan tujuan peremajaan skuad, beberapa nama sudah diincar dan bahkan ada yang sudah pasti bergabung musim depan. Bahkan Hasan Salihamidzic, direktur teknik Bayern, mengutarakan mereka akan membelanjakan 250 juta euro untuk belanja pemain musim depan.
Sepertinya Bayern tidak pernah sepanik ini, dulu mereka seperti selalu mendapatkan pemain yang mereka inginkan tanpa effort yang besar. Namun sekarang mereka seperti mati-matian mendatangkan pemain seperti Hudson-Odoi atau Lucas Hernandez. Pencetusnya tentu saja bukan karena rival mereka, Borussia Dortmund, berada diperingkat 1 dan mendapat "dukungan" dari hampir seluruh pecinta sepak bola di muka bumi ini.
Namun karena mereka terlalu nyaman dengan status "auto-juara" mereka terlalu fokus untuk menjuarai liga Champion tanpa sadar bahwa pesaing-pesaing mereka di Bundesliga berusaha mati-matian mengejar ketertinggalan mereka dan menaikkan level persaingan mereka, contoh Borussia Dortmund yang mendatangkan pemain sekaliber Axel Witsel dan menunjuk Lucien Favre sebagai pelatih yang memiliki pengalaman segudang. Bundesliga tidak pernah sekompetitif ini dalam beberapa musim terakhir.
Suka-tidak suka, level Bundesliga sudah naik sekarang, seperti yang diinginkan oleh mayoritas fans Bayern Munchen dalam 3-4 musim terakhir yang menginginkan adanya persaingan menjadi juara. Namun dibalik keinginan mereka itu, mereka juga harus ikhlas melihat tim lain menjadi juara musim ini dan tidak perlu nyinir jika supporter Borussia Dortmund berpesta jika Bayern Munchen tertahan oleh lawannya. Sejak musim 1993-1994, Bayern Munchen nggak pernah puasa juara Bundesliga lebih dari 2 musim, dan saingan mereka Borussia Dortmund juga nggak pernah juara Bundesliga lebih dari 2 musim berturut-turut.
Melihat kondisi yang ada, fans Bayern tidak perlu ngamuk-ngamuklah. Andai mereka sekarang nyaman sebagai peringkat 1, pimpinan Bayern tidak bakalan seperti ini. Anggap aja mereka liburan juara dulu. Mungkin aja hasil belanja musim panas nanti, mereka bisa juara liga Champion musim depan. Bayangin aja jika pemain sekaliber Lucas Hernandez, Pavard, Timo Werner, Hudson-Odoi, Kai Havertz gabung dengan Bayern musim depan, saya yakin Borussia Dortmund, RB Leipzig, atau Borussia Monchengladbach juga kewalahan buat nyaingin mereka, bahkan tim sekelas Barcelona atau Manchester City juga pasti kewalahan.
Kalau Bayern Munchen juara liga Champion tentu saja branding Bundesliga bakalan naik dong, dan tentu saja semakin meningkatkan kualitas tim-tim lainnya. Atau semoga ada der Klassiker jilid 2 di final liga Champion, sebuah hal yang tidak pernah dicapai oleh el Clasico, Barcelona dan Real Madrid, padahal mereka memiliki pemain-pemain kualitas alien.
Jadi, buat pendukung Bayern, ikhlasin aja yah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H