Mohon tunggu...
Taufiq Akbar
Taufiq Akbar Mohon Tunggu... Profesional/Mahasiswa -

silent yang receh

Selanjutnya

Tutup

Bola

Barcelona : Semangat Pantang Menyerah dan The Power of "Kepepet"

9 Maret 2017   19:34 Diperbarui: 9 Maret 2017   19:38 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Apa yang terjadi pada Rabu 8 Maret 2017 malam waktu Eropa di Camp Nou, adalah salah satu pertandingan bersejarah yang akan diingat oleh seluruh pecinta sepakbola seluruh dunia. Barcelona yang performanya sedang tidak stabil harus melawan raksasa PSG dengan mengejar defisit 4 gol. Berbagai analis dan prediksi mengatakan bahwa Barcelona punya peluang yang sangat sulit, bisa dikatakan Mission Impossible, bahkan sebuah prediksi mengatakan peluang Barcelona untuk lolos adalah 0%. 

Dalam sejarah Liga Champion pula tidak ada tim yang berhasil lolos ke babak selanjutnya setelah menderita kekalahan dengan defisit 4 gol, terlebih lagi Barcelona tidak memiliki gol tandang. Jelas kondisi Barcelona sangat tidak menguntungkan saat itu, harus melawan tim kuat bertabur bintang PSG dan harus menantang analisis, prediksi serta sejarah.

Sebelum pertandingan, Luis Enrique mengumumkan skuad yang cukup berisiko dan berani dengan menempatkan 3 bek dan 4 penyerang, tentu saja dia tuidak punya banyak opsi selain menyerang. Pada jalannya pertandingan, Barcelona terus menekan PSG, dan 2 gol pada babak pertama menumbuhkan semangat pemain Barcelona serta fans terlebih lagi saat gol pinalti Messi pada awal babak kedua yang menjadikan skor 3-0, ya pinalti, tentu fans sepakbola tidak asing jika Barcelona mendapatkan pinalti. 

Semangat membara Barcelona harus padam ketika Cavani mencetak gol untuk PSG, mau tidak mau Barcelona membutuhkan 3 gol tambahan untuk lolos dan sisa waktu kurang 30 menit, sangat terlihat beberapa pemain Barcelona sudah kendor setelah gol tadi. Namun tidak untuk satu orang, Neymar. Yang sepanjang pertandingan non-stop berlari kesana kemari, seolah Messi tidak kelihatan dalam pertandingan ini. Pertandingan memasuki menit 87, Barcelona mendapat tendangan bebas. 

Biasanya Messi yang mengambil tendangan bebas, namun ternyata Neymar yang mengambil kesempatan ini, apakah Messi sudah mneyerah dalam pertandingan ini? Namun tendangan bebas Neymar masuk. Lalu disuse oleh gol pinlati Neymar 2 menit berselang. Ya !!!! Pinalti lagi. Dan tentu saja, menit keempat Injury Time assist Neymar dapat diselesaikan oleh pemuda didikan akademi Barcelona, Sergi Roberto. Dan skor akhir 6-1, sejarah tercipta, taka da satupun yang menyangka akhir dari pertandingan ini.

Ada beberapa hal yang menarik dalam pertandingan ini. Yang paling menyita perhatian adalah 2 pinalti kontroversial Barcelona karena dituding diving, bagi non-fans apalagi haters Barcelona ini adalah hal yang menjijikkan, namun harus diingat posisi Barcelona sudah sangat kepepet. Toh berapa kali Neymar dan Suarez harus jungkir balik agar bisa menarik perhatian wasit. 

Siapa saja yang sedang kepepet tentu saja akan melakukan segala cara untuk bisa keluar dari posisi demikian, bahkan bagi kaum pembenci Barcelona pun pasti melakukan hal yang serupa jika kepepet. Toh itu hal yang manusiawi. Lalu gol pertama Suarez yang berbau offiside serta 2 pinalty appeals untuk PSG yang tidak disetujui wasit juga menjadi kontroversi. Namun sekali lagi, kita terkadang butuh “keajaiban” seperti itu untuk bisa lolos dari posisi kepepet kan ? Hal-hal demikian bukan hanya menjadi bagian dari sepakbola, tapi juga bagian dari hidup, saat kita melakukan trik-trik nakal serta keberuntungan yang menguntungkan kita dan tidak jarang merugikan orang lain. Toh itu bagian dari hidup. 

Saat ujian, tidak adakah keinginan kita untuk menyontek, saat sedang terburu-buru tidak adakah  keinginan kita untuk menerobos lampu merah, atau saat sedang dikejar deadline, tidak adakah harapan atasan kita untuk mengundur deadlinenya ? Pemain PSG tidak ada yang mendatangi wasit setelah pertandingan, karena mereka sadar itu adalah bagian dari permainan, juga bagian dari hidup.

Serta perhatian perlu diberikan kepada Neymar, calon kuat penerus tahta Messi di Barcelona yang pantang menyerah, karena harus mencetak 3 gol dalam 30 menit melawan tim sekelas PSG adalah sesuatu yang sangat sulit bahkan Messi pun sudah terlihat pasrah, namun 2 golnya mampu membangkitkan semangat teman-teman timnya, serta asistnya yang menjadi penentu kemenangan Barcelona. Jangan heran jika kita hanya melihat Messi saat mencetak gol dan merayakan gol Sergi Roberto, karena Camp Nou semalam adalah panggungnya Neymar. Sesuai dengan caption Instagram yang pernah dia upload, “jika hanya ada 1% peluang, maka  99%nya harus percaya” dan dia membuktikannya. Bocah doyan fashion dan tukang diving itu telah dewasa dan sudah pantas untuk menjadi tulang punggung Barcelona selanjutnya.

Kepada yang masih nyinyir dengan kemenangan Barcelona, saya hanya bisa merasakan kasihan karena tidak merasakan euforia pertandingan ini, hal yang tidak selalu terjadi dalam sepak bola, bahkan Rio Ferdinand, Steven Gerrard dan Michael Owen yang menjadi komentator di Sky Sports pun lompat kegirangan menyaksikan pertandingan tadi. Karena mereka menikmati momen bersejarah ini.

Sekali lagi, selamat untuk Barcelona

Mungkin pepatah jangan menyerah hingga pluit akhir dibunyikan itu ada benarnya

n.b : Tim andalan saya Dortmund menang 4-0 atas Benfica, tapi mungkin tidak akan mendapat sorotan dari siapapun

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun