Mohon tunggu...
Travel Story

Pengalaman Saya di wisata Mangrove

17 Januari 2016   11:16 Diperbarui: 17 Januari 2016   11:45 723
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ongkosnya, jika turun di PIK akan diminta tambahan Rp 3.500 dan jika turun sebelum PIK di luar halte Transjakarta dikenai ongkos tambahan Rp 2.500. Jika naik dari PIK di luar halte Transjakarta, dikenai ongkos Rp 6.000.

Kami naik Transjakarta dari Blok M, kemudian turun di halte Monas untuk transit lalu naik BKTB. Kami menunggu BKTB cukup lama, sekitar 30 menit. Selepas halte Bandengan Selatan, kami dimintai ongkos dan diberi karcis BKTB bertuliskan “Unit Pengelola Transjakarta Busway”.

Perjalanan dari Monas ke PIK kami tempuh dalam waktu 1 jam. Jalanan saat itu tidak begitu macet. Kami turun di depan Sekolah Buddha Tzu Chi dan berjalan ke belakang menuju Taman Wisata Alam Angke Kapuk. Dari depan Sekolah Buddha Tzu Chi ke pintu gerbang Taman Wisata Alam Angke Kapuk, kami berjalan sekitar 600 meter.

Selain menggunakan BKTB, menuju ke Taman Wisata Alam Angke Kapuk, jika naik kendaraan pribadi dari arah tol Bandara Soekarno-Hatta, keluar di pintu Kapuk Muara, kemudian mengarah ke Waterboom PIK. Jika dari Pluit, keluar di Muara Karang masuk ke arah Rumah Sakit PIK, Waterboom PIK. Jika dari JORR Lingkar Barat, keluar di Pantai Indah Kapuk, belok kiri lewat Garden House.

Kesan dan Masukan:

Secara lokasi, Taman Wisata Alam Angke Kapuk sangat bagus. Adanya pondokan dan lokasi kemah bisa menjadi alternatif liburan keluarga sekaligus pengenalan alam. Namun sayang, pelayanannya kurang ramah. Pengelola sepertinya kurang bisa melihat kebutuhan pelanggan, terutama dalam 3S, senyum, salam, sapa.

Makanan di kantin juga sepertinya kurang siap. Larangan membawa makanan dari luar rasanya kurang bijaksana jika di dalam kawasan sendiri tidak menyediakan makanan yang layak.

Larangan membawa kamera ke dalam kawasan juga larangan yang aneh menurut saya. Padahal jika pengunjung diperbolehkan memotret (kecuali untuk kebutuhan komersial semacam foto pra pernikahan atau syuting), maka Taman Wisata Alam Angke Kapuk akan mendapat promosi gratis. Apalagi di era media sosial sekarang ini, orang tak segan-segan membagikan pengalaman dan foto agar orang lain bisa datang. Meski ini bisa diatasi dengan kamera ponsel yang kualitasnya tak kalah dengan kamera biasa, rasanya larangan membawa kamera tetaplah aneh.

Informasi Harga
Tiket Masuk

Tiket masuk turis lokal: Rp 25.000/orang
Tiket masuk turis asing: Rp 125.000/orang
Parkir sepeda motor: Rp 5.000/unit
Parkir mobil: Rp 10.000/unit
Parkir bus: Rp 50.000/unit
Kamera selain kamera ponsel: Rp 1.000.000 (maksimum 7 orang)

Paket Wisata dan Sewa Perahu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun