Mohon tunggu...
TAUFIQ
TAUFIQ Mohon Tunggu... Mahasiswa - -

membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pola Gaya Kepemimpinan Model KI Hajar Dewantara Tamansiswa

18 Desember 2022   21:34 Diperbarui: 18 Desember 2022   21:56 892
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Pimpinan sekolah harus menghargai motivasi anak sekolah dari pemenuhan tugas sekolah. Kepala sekolah harus selalu dapat mengevaluasi, sekalipun itu terjadi dalam pelaksanaan tugas sekolah, sehingga dapat mempengaruhi atau mendorong pelaksanaan tugas yang benar. Ini adalah dorongan yang, di bawah kepemimpinan Tamansiswa, bergema di seluruh: Tutwuri Handayani.

Setiap pamong atau guru sebagai pemimpin  proses pembelajaran melaksanakan : Ing Ngarsa Sung Tulada, Ing madya Mangun Karsa, Tutwuri Handyaani, sikap ini merupakan sikap perilaku yang baik yang digalakkan oleh siswa dan selanjutnya mendukung sikap dan perilaku tersebut. . siswa terhadap perilaku yang baik. Hal ini menunjukkan bahwa bimbingan kepala sekolah sangat diperlukan untuk mengembangkan sikap dan perilaku yang baik pada siswa.

 Nilai bagus tidak datang dalam semalam. Ini adalah hasil dari proses adaptasi, pembelajaran, dan pengakuan yang panjang. Dukungan sosial dan lingkungan yang baik sangat penting untuk ini. Demikian juga untuk perilaku yang baik siswa di lingkungan sekolah, diperlukan instruksi dari kepala sekolah, panduan, standar praktis. Dan kemudian melalui adaptasi, pembelajaran, dan apresiasi yang konstan. Keberhasilan pengajaran di lingkungan siswa ditunjukkan dengan seberapa baik nilai-nilai dijadikan sebagai prinsip dan tolak ukur hidup berdampingan siswa di lingkungannya.

 Nilai-nilai yang baik adalah nilai-nilai yang diperlukan untuk menciptakan hubungan yang baik antar warga negara, untuk menciptakan hubungan yang harmonis antara orang-orang dan untuk memungkinkan  kerja sama yang menguntungkan. Nilai-nilai demokrasi meliputi kebebasan berekspresi, kebebasan berserikat, kebebasan berpartisipasi, menghormati orang atau kelompok lain, kesetaraan, kerja sama, persaingan, dan kepercayaan. Perwujudan nilai-nilai demokrasi tersebut di atas berarti terwujudnya trilogi pemerintahan dan demokrasi dengan pemerintahan di Tamansiswa.

 Sekolah wajib memberi petunjuk dan menanamkan nilai-nilai kebaikan pada setiap siswa. Nilai-nilai  baik tersebut dapat dikembangkan di sekolah untuk membentuk sikap perilaku  setiap siswa. Lulusan yang berwawasan luas dan terbuka diharapkan dari dunia pendidikan agar mampu memberikan ruang persaingan yang sehat untuk kemajuan bangsa dan negara.

 Selain itu, perilaku yang baik sangat diperlukan untuk menciptakan hubungan yang baik dengan orang-orang, sehingga mereka memiliki kesempatan untuk lebih mengembangkan hubungan dan kesadaran untuk berpartisipasi dalam menjaga ketertiban dan ketenteraman masyarakat. Menurut uraian demokrasi disebutkan bahwa pengambilan keputusan dilakukan dengan musyawarah untuk mufakat, apabila mufakat tidak tercapai dalam rapat pengambilan keputusan  maka rapat ditunda keesokan harinya. Pemilihan presiden dan wakil presiden dilakukan dengan cara pemilihan tidak langsung, pemenangnya tidak harus berdasarkan suara terbanyak, tetapi tetap harus ada pertimbangan. Namun  dalam  keseharian kegiatan organisasi kemahasiswaan, mahasiswa didorong untuk tetap menjalankan kebebasannya, yaitu kebebasan yang terbatas, yaitu. kebebasan yang tidak membatasi kebebasan orang lain.

 Dalam lingkungan sekolah, pembinaan terhadap anak didik berkaitan dengan akhlak yang baik, dimana harus diperhatikan dua hal, yaitu cara atau tata cara bimbingan dan bahan atau materi latihan yang semuanya itu berdasarkan asas kekeluargaan. Jalur pelatihan siswa standar dapat digunakan dalam kursus pelatihan. Sebagai alternatif, bahan atau materi pelatihan dapat digunakan. Singkatnya, model kepemimpinan Ki Hadjar Dewantara adalah keteladanan, kepedulian, dorongan dan kebebasan yang bertanggung jawab.

a. Ing ngarsa Sung tulada : pemimpin, teladan kebijaksanaan, teladan tindakan bijaksana, teladan keadilan, teladan perilaku terpuji, teladan ketepatan waktu, teladan sapaan, teladan kejujuran , contoh kepedulian terhadap sesama, perilaku konsisten, teladan kepada sesama, contoh tanggung jawab, contoh menciptakan suasana yang harmonis, contoh pemenuhan kebutuhan, contoh memahami kebutuhan, contoh membina hubungan baik, contoh kebaikan, contoh menanamkan asas kekeluargaan, contoh, contoh menjaga kerukunan, contoh menjaga kejujuran sekolah, contoh penampilan yang baik, contoh menjaga kewibawaan, contoh amanah, menjadi teladan menjaga nama baik pribadi, menjadi teladan tidak menjaga ketertiban, menjadi teladan dan aturan.

b. Ing madya mangun karsa : kepala sekolah, mampu membangkitkan semangat kerja, mampu membangkitkan semangat kerja, mampu menciptakan keterpaduan, mampu membimbing dan memberi saran, mampu memberikan petunjuk-petunjuk yang memudahkan, mampu menciptakan suasana kerja yang kondusif, mampu mengarahkan dan mengarahkan memfasilitasi, mampu menciptakan kemauan berkorban, mampu menjaga kekompakan, mampu menciptakan rasa nyaman, mampu membina staf, mampu memimpin staf, mampu menjaga keterbukaan, mampu mengelola semangat kerjasama, mampu menciptakan kenyamanan lingkungan kerja, mampu menciptakan keterpaduan dalam bekerja, mampu menciptakan hubungan kerja sama yang baik, mampu menjaga keharmonisan kerja sama, mampu menciptakan suasana lingkungan kerja yang kondusif hingga mampu menciptakan keterpaduan dalam bekerja.

c. Tutwuri handayani : kepala sekolah, mampu menciptakan rasa aman, mampu menjaga dan mempertahankan rasa tenteram, mampu memikirkan kelangsungan hidup, mampu mendorong peningkatan keterampilannya, mampu mendorong kemajuan, mampu mendorong pegawai untuk melanjutkan pekerjaannya kegiatan belajar yang dapat mengingatkan kesalahan, dapat menunjukkan jalan kepada yang mengalami kesulitan, ingin mempercayai pegawai yang telah diberi tanggung jawab, ingin mengevaluasi keberhasilan pegawai, mendorong pegawai untuk lebih berkembang, mendorong guru untuk menyelesaikan tugas dengan benar, untuk menjadi. mampu memperhatikan tindakan setiap guru, memperingatkan staf, mengingatkan guru, siswa dan staf untuk datang tepat waktu, mendorong guru untuk bekerja dengan semangat, selalu memantau penyelesaian tugas, berusaha memahami penyebab masalah, selalu menjaga komunikasi antar penduduk.

 d. Dengan manajemen yang demokratis: Keputusan diambil secara musyawarah, jika tidak tercapai mufakat dalam rapat, rapat ditunda ke hari lain. Dalam pemilihan presiden atau wakil presiden digunakan pemilihan tidak langsung, penentuan pemenang tidak boleh berdasarkan keputusan suara terbanyak. tidak membatasi kebebasan orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun