Ayam merupakan salah satu unggas yang kerap kali dimanfaatkan orang untuk keperluan hidup pemeliharanya. Ayam yang sering kita temui saat ini merupakan keturunan langsung dari salah satu subspesies ayam hutan. Patut diketahui perkawinan silang antarras ayam telah membawa ayam menjadi salah satu komoditas handal dengan ratusan galur unggul atau galur murni dengan berbagai macam fungsi kegunaan, sebut saja seperti ayam potong untuk dikonsumsi, ayam telur untuk dimanfaatkan telurnya, dan lain sebagainya.Â
Sebagai hewan ternak, ayam juga dikenal sebagai hewan yang adaptif dan dapat hidup di sembarang tempat asalkan didukung dengan segala ketersedian pangan. Namun, dari semua keunggulan seputar ayam, masih terdapat sebuah pertanyaan yang menjadi sebuah perdebatan panjang di setiap masing-masing sudut pandang insan.
Seperti yang kita ketahui bahwa ayam memang lahir dari sebuah telur, sedang telur sendiri ada karena ayam yang memproduksi. Lalu pertanyaannnya, siapakah di antara mereka yang ada untuk pertama kali. "Apakah ayam duluan ataukah telur duluan?"Â entahlah keduanya masih menyisakan sebuah tanda tanya besar. Sungguh sebuah perkara yang cukup rumit dan membingungkan serta memerlukan sebuah jawaban segera.
Terlepas dari itu semua berbagai pihak dari seluruh lapisan elemen keilmuan saling menerka dan berusaha untuk menemukan sebuah jawaban guna memastikan kebenarannya. Namun jangan khawatir, pertanyaan mana yang lebih dulu ayam atau telur kini telah terjawab sudah. Pertanyaan yang kerap kali menjadi teki-teki yang tampaknya iseng dan kerap dilontarkan telah menunjukkan sebuah titik terang. Kita pun mungkin bisa menjawab pertanyaan ini dalam setiap pembicaraan sehari-hari dengan suara lantang bahwa jawabannya AYAM.
"Lalu, bagaimana bisa? Apakah mungkin ayam bisa tumbuh begitu saja?" Sudahlah, lupakan saja segala pendapat kita mengenai telur sebagai jawabnnya yang tak berdasar pada apa pun, sebab para peniliti telah membenarkan ayam yang terlebih dahulu ada. Mari bersama akan saya rangkum sedikit penjelasan singkat mengenai bagaimana bisa ayam menjadi jawabannya.
Begini, secara anatomi ayam betina memiliki ovarium untuk menghasilkan telur yang bermuara ke kloaka. Dalam proses inilah telur yang semula berupa yolk (kuning telur) akan dibungkus dengan cangkang. Â Komposisi utama penyusun cangkang telur ayam sendiri adalah kalsium karbonat yang diproses di bagian uterus atau rahim ayam betina. Berdasarkan penelitian biomineralisasi proses kristalisasi kalsium karbonat menjadi bahan cangkang telur terjadi oleh sebuah protein yang dikenal sebagai protein Ovocleidin-17 atau sebut saja OC-17.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H