Mohon tunggu...
taufiq candra
taufiq candra Mohon Tunggu... Freelancer - Saya adalah mahasiswa di salah satu universitas swasta di Jakarta.

Saya menulis di kompasiana dalam rangka untuk belajar bagaimana menulis yang baik dan menginspirasi orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Menatap Indonesia Cerah Jauh dari Pengangguran

4 September 2017   21:37 Diperbarui: 19 September 2017   14:33 2229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan, dikatakan bahwa ketenagakerjaan adalah segala hal yang berhubungan dengan tenaga kerja pada waktu sebelum, selama, dan setelah masa kerja. Dari pengertian ini, dapat dipahami bahwa ketangakerjaan merupakan segala sesuatu yang berkaitan dengan pekerja/buruh, baik menyangkut hal-hal yang ada sebelum masa kerja (preemployment), selama masa kerja (during --employment), maupun sesudah masa kerja.

Saat ini ketenagakerjaan merupakan salah satu masalah pelik dan rumit yang harus dihadapi sebagai akibat berkembangnya dunia industri di negara-negara berkembang. Catatan Organisasi Buruh Intenasional (ILO) menyebutkan bahwa jumlah pengangguran di negara-negara berkembang jauh lebih tinggi daripada di negara-negara maju. Hal ini dapat dipahami karena industralisasi yang digalakkan dan dilaksanakan di negara-negara berkembang umumnya tidak disertai dengan kesiapan tenaga kerjanya. Indonesia saat ini sebagai negara berkembang juga mengalami hal sama.


Masalah pengangguran yang merupakan masalah universal yang hampir dihadapi semua negara memang harus ditanggapi dengan serius. Pengangguran yang merupakan sebuah fenomena sosial yang terjadi pada masyarakat adalah suatu istilah yang disandengkan kepada orang yang tidak bekerja, sedang mencari pekerjaan, atau orang sedang mempersiapkan suatu usaha baru. Sedangkan tingkat pengangguran adalah perbandingan antara jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja dalam kurun waktu tertentu yang dinyatakan dalam bentuk persentase.

Pengangguran pada umumnya disebabkan oleh jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja yang tidak sebanding/seimbang dengan jumlah lapangan kerja yang tersedia. Namun pada sebuah perusahaan, pengangguran dikenal sebagai peristiwa yang terjadi pada masa resesi -- suatu keadaan dimana tingkat daya beli masyarakat berkurang -- yang dapat berimplikasi terhadap perusahaan untuk mengurangi jumlah tenaga kerjanya yang biasa dikenal sebagai PHK atau Pemutusan Hubungan Kerja. Selain itu, pengangguran juga merupakan masalah multidimensi yang berkaitan erat dengan segala aspek kehidupan, seperti kesehatan, sosial, ekonomi, dan budaya.

Contohnya, pengangguran akan menjadi masalah perekonomian apabila keberadaan pengangguran mengakibatkan produktivitas dan pendapatan masyarakat di sekelilingnya berkurang sehingga berdampak pada kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya seperti kriminalitas. Dari kemiskinan kemudian beralih pada masalah kesehatan dan juga pada pendidikan. Tingkat pendidikan dan ketererampilan keluarga penganggur yang rendah kemudian menjadi salah satu penyebab selanjutnya dalam kurangnya daya serap lapangan kerja di samping tingkat pembentukan modal nasional yang rendah. Akibatnya, jumlah pengangguran terus meningkat tahun ke tahun.

Terlepas dari itu semua, Indonesia patut bersyukur karena memperoleh anugerah berupa keuntungan bonus demografi yang diprediksi akan terjadi di Indonesia. Negara ini berada dalam posisi menguntungkan dengan jumlah struktur penduduk yang bagus. Kuntungan dari bonus demografi sendiri ialah persentase penduduk yang berusia muda, produktif, punya pekerjaan, dan berpenghasilan jauh lebih besar dari persentase penduduk yang ditanggung, seperti orang tua dan anak-anak sekolah.

Untuk mengefisienkan fenomena bonus demografi yang akan sebentar lagi terjadi perlu dilakukan tindakan dalam upaya mengurangi pengangguran di negeri ini. Mulai dari melakukan langkah-langkah preventif, represif, maupun kuratif. Tindakan preventif sendiri ialah tindakan pencegahan dalam upaya mengatasi pengangguran. Tindakan represif dapat berupa tindakan aktif yang gencar dilakukan agar dapat menghentikan pengangguran yang sedang terjadi. Serta tindakan kuratif yaitu tindakan yang ditujukan untuk memberi pengarahan kepada para pengangguran.

Langkah preventif atau langkah awal yang perlu dilakukan untuk mengurangi tingkat pengangguran ialah pencegahan pertumbuhan tingkat pengangguran dengan cara meningkatkan perhatian terhadap pendidikan masyarakat, terutama kepada masyarakat menengah ke bawah atau masyarakat yang berada di daerah yang tertinggal, terbelakang, dan terluar di Indonesia. 

Saat ini tingkat pengangguran yang didominasi tamatan SLTA ke bawah mengindikasikan sulitnya penyerapan angkatan kerja di Indonesia apalagi ditambah dengan masyarakat yang tidak berpendidikan serta tidak memiliki keterampilan apapun. Tindakan selanjutnya yang dapat dilakukan dapat berupa perbaikan fasilitas layanan pendidikan serta pengoptimalan segala bentuk fasilitas yang ada dalam rangka mendukung pembelajaran, terutama untuk pendidikan formal dan  mengurangi angka putus sekolah yang sering dihadapi oleh para siswa Indonesia yang disebabkan oleh masalah biaya dengan memberikan pendidikan secara gratis kepada masyarakat yang tidak mampu.

Kemudian langkah selanjutnya yakni langkah represif dengan cara penyediaan lapangan pekerjaan oleh pemerintah yang lebih banyak, sehingga dapat memberikan kesempatan yang lebih besar kepada para pencari kerja untuk dapat menemukan pekerjaan dalam prioritas pembangunan perekonomian. Sementara itu, langkah penciptaan pekerjaan ini haruslah dilakukan secara konsisten untuk mencapai tujuan prioritasnya. Lalu takhanya pemerintah, masyarakat pun pada dasarnya memiliki peranan penting dalam mengurangi pengangguran dengan menciptakan lapangan kerja atau usaha yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi para penganggur.

Selain itu, pengelolaan kekayaan daerah perlu segera dilaksanakan guna menarik para pencari kerja di daerah tersebut untuk dapat mengembangkan perekonomian daerahnya dan dapat mengurangi arus urbanisasi yang sangat marak terjadi. Dengan arus urbanisasi yang sedikit demi sedikit berkurang, maka wilayah ibukota negara maupun kota metropolitan yang ada di Indonesia akan mengalami penurunan tingkat pengangguran, yang sebagian besar jumlah pengangguran di kota-kota besar berasal dari penduduk urbanisasi yang menggantungkan hidup di kota tanpa persediaan dan bekal yang cukup.

Tidak hanya itu, pemerintah juga dapat melakukan beberapa upaya lainnya seperti pengembangan transmigrasi untuk menarik para pekerja di sektor agraris dan sektor nonformal di wilayah tertentu, mengembangkan sektor nonformal lainnya seperti home industry,perluasan lapangan pekerjaan dengan pembukaan industri padat karya di daerah-daerah yang mengalami pengangguran, pemberian bantuan kredit, peningkatan investasi untuk pendirian usaha-usaha baru, dan pembukaan proyek-proyek umum misalnya proyek jalan raya, jalan tol, ataupun jembatan.

Langkah terakhir yang dapat dilakukan ialah langkah kuratif yakni dengan meningkatkan kesadaran bagi para penganggur yang tidak memiliki kemauan sama sekali untuk bekerja ataupun bagi para penganggur yang tidak mau mencari pekerjaan sehingga hari-harinya hanya bermalas-malasan di rumah. Orang --orang seperti ini biasanya orang-orang yang merasa dirinya kurang pengetahuan, kurang keterampilan, maupun orang yang merasa tidak ada pekerjaan yang cocok pada dirinya.

Langkah-langkah kuratif sendiri dapat dilakukan dengan cara mendidirkan pusat pelatihan, misalnya kursus menjahit, kursus bahasa asing, dan pelatihan pembuatan kerajinan tangan. Masyarakat daerah juga dapat memberdayakan para ibu rumah tangga menjadi lebih produktif dengan menghidupkan kembali peran PKK di masyarakat tersebut sehingga segala keterampilan dan kemampuan para ibu rumah tangga dapat terasah dan dimanfaatkan dalam menciptakan sebuah produk yang memilki nilai jual. Selain itu, dengan pekerjaan tambahan para ibu rumah tangga selama masa luangnya ini pada dasarnya akan membantu perekonomian keluarga meraka sendiri.

Mengurangi jumlah pengangguran merupakan hal yang tidak mudah dilakukan. Apalagi untuk Indonesia yang merupakan negara berpenduduk besar dengan junlah pengangguran yang besar pula. Namun, jika masalah pengangguran dibiarkan saja terjadi tanpa adanya usaha yang berarti maka mungkin saja indonesia akan jatuh dan terpuruk. Oleh sebab itu, untuk menghadapi masalah pengangguran perlulah dukungan dan kaloborasi aktif antara semua kalangan baik pemerintah maupun masyarakat. Dengan adanya sinergi yang terjalin dan kerjasama yang terus mengalir serta dilakukan secara berkelanjutan, maka dapat dipastikan masalah multidimensi pengangguran akan segera teratasi dan anugerah bonus dmografi akan benar-benar menjadi anugerah bagi rakyat Indonesia.

Daftar Pustaka

S., Alam. 2014. Ekonomi Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta:Erlangga
Novalindo. 2011. Cara mengatasi Pengangguran.
Available at: http://aminarto.blogspot.co.id (diakses tanggal 3 September 2017)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun