Mohon tunggu...
Taufiq Rahman
Taufiq Rahman Mohon Tunggu... Administrasi - profesional

Menyukai sunyi dan estetika masa lalu | Pecinta Kopi | mantan engineer dan titik titik...

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

"Tanggapan" terhadap HN, Penulis Artikel "Kesalahan Berpikir Masyarakat Pekerja di Indonesia"

2 November 2020   16:47 Diperbarui: 2 November 2020   19:22 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pabrik Tesla Foto: AP Photo/Ben Margot

Ya, ya, siapa tidak kenal PLTU? Anda pasti paham PLTU. PLTU adalah pembangkitan listrik yang menggunakan batu bara sebagai sumber energi. Banyak orang berpendapat bahwa PLTU itu kotor, tidak bersih, menimbulkan kerusakan, dan merusak lingkungan. Jika Anda tahu dan setuju - Anda berarti sama dengan saya.

Tetapi, mengapa kita masih mengoperasikannya?

Baiklah. Agar kita juga memeroleh perbandingan, mari kita juga membahas sedikit mengenai energi geotermal, salah satu sumber energi terbarukan, yang digadang-gadang bisa menjadi pengganti PLTU yang kotor itu. Banyak pihak mengutarakan pendapatnya bahwa energi panas bumi atau geothermal itu ramah lingkungan karena tidak menyebabkan pencemaran, tidak menghasilkan emisi karbon, dan tidak menghasilkan gas cairan atau material beracun.

Saya setuju dengan pesan di atas...

Tetapi, tampaknya, kita kerap lupa bahwa bukankah letak panas bumi di Indonesia umumnya berada di kawasan konservasi atau hutan lindung? Maka, menurut logika gampangan saya, bukankah membuat PLTP berarti juga membuka wilayah baru, di wilayah konservasi itu, yang berarti terjadi deforestasi yang menyebabkan banyak hewan kehilangan habitatnya?

Dengan dalih tersebut, orang-orang atau organisasi lingkungan atau masyarakat yang kuatir akan dampak lingkungan punya legitimasi kuat untuk melakukan penolakan pembukaan wilayah kerja panas bumi yang ada di kawasan konservasi. Pembukaan lahan atau dampak pengeboran untuk mengambil panas bumi pasti akan mengakibatkan kondisi lahan menjadi tidak stabil. Selain itu, pembukaan lahan juga dikuatirkan akan mengganggu keseimbangan ekosistim serta flora dan fauna yang dilindungi dan ada di dalam kawasan.

Artinya apa?

PLTU dan Geotermal sama-sama tidak menyelesaikan "masalah".

Eh, sebentar, bukankah masih ada opsi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)? Pertama, PLTS itu bersih. Kedua, bukankah, PLTS tidak harus dibangun di daerah konservasi?  

Pendapat di atas itu sangat benar. Laman Green Match yang saya baca menyebutkan bahwa energi matahari adalah sumber energi listrik yang memiliki dampak paling sedikit terhadap lingkungan ketimbang sumber energi yang lain. Sebab, energi matahari tidak menghasilkan efek gas rumah kaca, tidak mencemari air, dan tidak menimbulkan kebisingan.

Intinya; asal ada sinar matahari, energi matahari dapat digunakan di mana saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun