Pembicaraan dengan produsen (dari Indonesia dan luar negeri) sudah. Calon investor sudah ada. Proposal sudah hampir selesai. Roadmap bisnis sudah siap dan sedang menunggu waktu untuk dipresentasikan.
Saya lantas membayangkan, seandainya bisnis yang baru ini nanti berjalan mulus, dan perusahaan kecil saya yang hari ini mati suri kembali memeroleh pekerjaan (kontrak/proyek), saya kelak pasti akan tenggelam lagi dalam kesibukan-kesibukan (seperti dulu).Â
Saya pasti akan megap-megap membagi waktu. Dalam keadaan seperti itu, maka, akan menjadi sangat wajar jika saya menempatkan pekerjaan menulis dalam daftar pekerjaan yang tidak mendesak.Â
Ya. Saya kira, itu sangat masuk akal. Berhenti menulis adalah ongkos yang harus saya bayar. Benar-benar ongkos yang sangat mahal! Hiks...
Tetapi, kembali, saya berdoa semoga situasi dan keadaaan (kelak) tidak seburuk seperti yang saya bayangkan. Mengapa? Karena saya mencintai pekerjaan menulis!
Maaf, jika ada di antara Anda yang menganggap saya lebai menulis artikel ini ...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H