Cara-cara nakal seperti yang saya tuliskan di atas itulah, sebenarnya, hanyalah sedikit contoh dari sekian contoh atau kelakuan nakal yang paling sering dilakukan pemborong tidak bertanggung jawab. Saya tahu cara bagaimana mensiasati harga murah atau cara memeroleh untung sebanyak-banyaknya karena saya pernah bekerja di kontraktor umum, saya pernah bekerja di lapangan, saya kenal beberapa pemborong/mandor, dan saya pernah/sedang mengerjakan beberapa proyek pribadi.
Usai membaca kisah sedihnya Meirri Alfianto, saya menuliskan/meninggalkan komentar (lebih tepatnya; saran), kira-kira seperti ini: untuk menghindari pengalaman buruk, sebaiknya dan paling ideal adalah kita memakai tukang dari kampung yang sudah kita kenal. Agak ribet tetapi itulah yang paling ideal - jika Anda ragu-ragu dengan pemborong yang baru Anda kenal.
Namun, jika Anda tetap berkeinginan menggunakan jasa pemborong, ada beberapa saran dari saya - dari banyak saran yang sebenarnya ingin saya sampaikan, yang perlu Anda perhatikan.
Pertama, pastikan Anda kenal dengan pemborong tersebut. Jika Anda tidak kenal, mintalah rekomendasi dari teman dekat, saudara, atau tetangga yang pernah menggunakan jasanya. Rekomendasi itu sangat penting sekali karena rekomendasi adalah pertaruhan nama baik.
Kedua, pastikan Anda kenal atau mempunyai teman, saudara, atau tetangga yang bisa sewaktu-waktu Anda mintai saran dan pendapat tentang spesifikasi pekerjaan dan material. Jangan terus menerus percaya terhadap omongan "manis" pemborong yang baru Anda kenal.
Ketiga, jangan tergiur dengan harga murah karena menurut dalil yang seperti apapun dan yang bagaimanapun, orang bekerja itu jelas tak mau merugi. Selalu ada cara bagaimana mensiasati harga murah. Pertama, unit price item A boleh murah, tapi unit price item B harus lebih mahal. Kedua, unit price item A dan B boleh murah, tetapi spesifikasi harus diturunkan. Ketiga, unit price item A dan B boleh murah dan spesifikasi tetap, tetapi volume diturunkan. Mengotak-atik RAB (rencana anggaran biaya) adalah bagian dari pekerjaan saya. Itu adalah pekerjaan seni. Tetapi, yang jelas, Input (price) equal to the output (quality).Â
Semoga Anda bisa mengambil manfaat dari artikel ini.
Sumber foto ilustrasi: www.shutterstock.com