Mengharapkan perubahan perilaku karena kesadaran, pemahaman dan pendidikan memang tidak pernah mudah. Orang-orang di sekitar bisa saja menolak, membantah, bahkan mengajak berdebat. Adalah juga fakta bahwa orang-orang kerap tidak (mau) peduli kapan mereka harus membuat perubahan - atau seberapa kuat mereka termotivasi - mengadopsi kebiasaan atau perilaku hidup baru yang sehat, atau menghentikan kebiasaan lama yang buruk.
Para ahli sependapat bahwa perubahan jangka panjang kemungkinan besar terjadi jika masing-masing orang memiliki motivasi dan pemikiran yang positif. Ini bisa dihasilkan dari proses pendidikan dan pemberian pengetahuan yang terus menerus. Â
Salah satu teman lama saya, yang bekerja sebagai HSE leader perusahaan minyak dan gas, pernah menyampaikan narasi sangat menarik kepada saya. Selain pendidikan dan training yang terus menerus, perubahan perilaku seseorang bisa juga dihasilkan dari proses terapi kejut. Contohnya adalah: seseorang mungkin akan berubah menjadi pengemudi dengan perilaku baik setelah ia melihat langsung kecelakaan atau bahkan ia sendiri yang mengalami kecelakaan.
"The measure of intelligence is the ability to change" - by Albert Einstein.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H