Apakah Anda pernah melakukan presentasi di depan orang asing? Bagaimana pengalaman Anda? Apalagi jika Anda baru pertama kali melakukannnya, pasti gugup bukan? Jika iya, tenang, Anda tidak sendirian. Banyak orang (saya yakin) mengalami pengalaman yang sama dengan Anda. Termasuk saya...
Banyak orang mengatakan bahwa melakukan presetasi di depan orang asing boleh jadi menjadi momok menakutkan bagi banyak (bukan sebagian ya!) orang, apalagi bagi mereka yang baru pertama kali melakukannya. Grogi, gemetar, dan gagap pun acap kali hinggap dan tanpa sadar membuat pembicara menyebut "eee..." setiap akan memulai melanjutkan kalimat baru.
Apakah ini wajar? Ya, itu adalah wajar. Sangat wajar. Apalagi jika Anda (ternyata) baru pertama kali melakukannya atau apabila Anda tak lihai mendengar dan membedakan kata "accept" dengan "except", atau "affect" dengan "effect".Â
Meski saya sudah belajar dari siapa pun cara-cara bagaimana mengurangi demam panggung dan membaca teori-teori dari banyak artikel, dan mempersiapkan diri sebaik-baiknya, bahkan menghafalkan kalimat yang harus saya sampaikan pada sepuluh menit pertama, sepuluh menit setelahnya dan setelahnya, tetapi ketika saya praktekkan, ternyata tetap saja grogi dan gagap.Â
Melakukan presetasi di depan orang asing dan orang Indonesia ternyata sangat berbeda. Ketika saya gagap, barang kali kesan negatif lah yang mungkin akan saya dapat dari audiens. Anda pasti juga akan sama. Tetapi, tenang saja. Anda bisa meniru cara dan tips-tips sederhana yang pernah saya gunakan. Setelah berulang-ulang saya lakukan, ya, Alhamdulillah, saya kian percaya diri dan bisa mengontol ketenangan.
Pertama, jangan takut grogi. Selalu sediakan waktu yang cukup untuk berlatih dan kuasailah materi. Banyak tips-tips dibagikan banyak orang untuk mengurangi gropi dan gagap, tetapi (saya kira) tips nomor satu inilah yang paling utama dan paling penting. Waktu yang kita sediakan untuk berlatih akan meningkatkan kepercayaan diri dan memastikan kita menguasai materi.
Kedua, buatlah slide atau susun materi dalam bentuk poin-poin penting saja dan sangat umum (tidak perlu detail) untuk memberikan Anda border agar audiens tidak bertanya atau meminta Anda memberikan penjelasan yang tidak ada dalam materi atau yang tidak perlu.Â
Ya, adalah benar bahwa Anda memang tidak bisa mengontol audiens untuk tidak bertanya atau menanyakan hal-hal di luar materi, tetapi setidaknya Anda sudah berusaha membuat dan menyiapkan pagar.
Ketiga, ketika Anda mendadak grogi dan gugup; diam sejenak, tarik nafas, tahan lalu keluarkan perlahan. Diam sejenak dan menarik nafas adalah tips penting agar Anda bisa mengontrol gugup dan memperoleh ketenangan serta memberikan waktu yang cukup untuk memilih dari mana akan melanjutkan menyampaikan materi dan/atau menjawab pertanyaan.
Keempat, jangan ragu menyampaikan informasi atau penjelasan terhadap satu topik tertentu yang paling Anda kuasai selama mungkin. Tujuan memperlama memberikan penjelasan adalah untuk mengulur waktu (buying time) agar audiens tidak punya cukup waktu untuk bertanya. Tetapi, memang tidak semua bab atau topik harus anda jelaskan dengan mengulur-ulur waktu.
Kelima, jangan ragu mengatakan "I'll get back to you later" jika Anda merasa tak cukup memiliki pengetahuan untuk menjawab atau menjelaskan topik yang ditanyakan audiens.Â