Namun, sayangnya, sebelum rencana pengendalian ini benar-benar diterapkan, sejumlah kalangan sudah menerjemahkan rencana pengendalian tersebut secara liar. Dan, lalu, muncullah kabar hoaks seperti yang dibagikan di ruang WAG (WhatsApp Group) yang saya ikuti. Di sosial media juga serupa; ramai suaranya..
--
Kenaikan, penyesuaian harga, pencabutan subsidi atau apapun namanya itu memang selalu menjadi komoditas politik di negeri ini. Isu kenaikan harga energi menjadi isu sangat seksi dan perbincangannya selalu riuh. Jauh lebih riuh dan menarik daripada membicarakan masa depan. Saking riuh dan seriusnya isu bisa berujung menjadi demonstrasi dan konflik. Di Indonesia, isu kenaikan energi, termasuk isu agama, memang kerap dijadikan tunggangan dan agenda gelap elit polistisi untuk tujuan-tujuan kotor mereka.
Sebenarnya, menurut saya, tidak 'sulit' bagi Pemerintah menyegerakan rencana pengendalian subsidi gas melon, tetapi, Pemerintah tampak sangat berhati-hati menghitung efek yang mengikutinya.
Pemerintah memang harus cermat menghitung untung dan rugi. Pemerintah, berdasarkan hitungan di atas kertas dan asumsi makro, jelas sekali ingin agar subsidi gas melon harus dikendalikan, agar roda bisa diputar cepat. Tetapi, dampak politis tak boleh dikesampingkan begitu saja.
Sumber foto ilustrasi: Kompas.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H