Tanpa kepercayaan, kita tidak bisa 'hidup' sebab mustahil kita bisa hidup tanpa sedikitpun bantuan atau peran orang lain. Kita bergantung kepada orang lain untuk menyelesaikan semua pekerjaan.
Siapa pun kita, apapun pekerjaan kita, saat kita menginginkan mau membangun relasi, dalam bidang apa pun dalam kehidupan kita, kita harus mempunyai bangunan kepercayaan terlebih dahulu.Â
Meskipun, pada kondisi yang tertentu, bisa saja kita membangun hubungan dengan cara merusak kepercayaan, misalnya; mengingkari komitmen, tetapi yakinlah hubungan itu tak akan pernah abadi.
Berbohong. Inilah contoh sangat sederhana kebiasaan buruk yang kerap banyak kita jumpai di sekeliling kita. Tak peduli seberapa karat kebohongan yang dilakukan, meskipun kecil, hal itu bisa merusak kepercayaan.
Saya memiliki beberapa pengalaman buruk yang berkaitan dengan kepercayaan. Yang paling banyak dan yang tak pernah akan pudar dari ingatan saya adalah: ketidak-konsistenan  antara perkataan (janji) dengan perbuatan (membayar hutang).Â
Utang, bagi saya, memang bukanlah perkara sepele. Saya kerap iba, tak tega, dan bahkan merasa bersalah jika mereka datang dan saya tak bisa memberinya hutang.Â
Begitu seterusnya, dan seterusnya, sampai belasan kali, sampai saya lupa sudah berapa persis uang saya yang saya pinjamkan kepada orang lain. Nilainya pun tak lagi kecil bagi saya sebab jumlahnya sudah setara dengan harga mobil baru - maaf, saya tidak mempunyai maksud apa-apa... Â Â
Dan, ya, begitulah. Ketika saya bertanya, yang datang adalah alasan. Saya tanya lagi, datang alasan lagi.
Masih saja aku tak habis mengerti kalau aku mengingat-ingat mereka. Dulu, ketika mereka datang, mereka merajuk dan mengiba, dan bahkan beberapa diantaranya datang dengan drama yang disedih-sedihkan. Saya luluh. Dan, lantas terbangunlah kepercayaan. Tetapi, ya itu tadi, mereka lalu merusaknya.
Menbangun kepercayaan itu membutuhkan waktu sangat lama, bertahun-tahun, bahkan mungkin lebih. Tetapi, sialnya, sejumlah orang kadang-kadang tak mementingkannya. Mereka barangkali lupa, kepercayaan yang telah rusak itu (kadang-kadang) tak mungkin akan dibangun kembali.