Alih-alih berusaha melamar kerja di perusahaan lain, begitu melihat kesulitan karena Covid, Tyo kini malah menjadi penjual frozen food dan usaha tani. Masih ada beberapa teman saya lainnya yang serupa dengan Tyo.
Tadinya, jika tidak ada Covid-19, hari ini saya mungkin sudah memiliki perusahaan (skala kecil) yang bergerak dalam bidang jasa konstruksi dan pengadaan barang umum lainnya.Â
Business plan sudah selesai saya matangkan, surat-surat ijin perusahaan jugsa sudah siap, dan termasuk sistim dan human resourcenya. Tetapi, ah, tiba-tiba saja, Covid-19 merebak. Pekerjaan yang saya bidik sebelumnya macet. Berhenti. Â
Akhirnya, saya pun memutuskan ikut me-reformat rencana.
Suatu siang, tiba-tiba saja timbul gereget untuk mewujudkan angan-angan memiliki usaha yang serupa dengan Tyo. Gereget itu begitu meletup-letup. Sudah sekian bulan saya diam dan tidak melakukan apa-apa kecuali hanya bekerja seperti biasa.
Maka, lagi-lagi, untuk melihat apakah angan-anganku itu hanya sekedar mimpi atau bukan, beberapa minggu lalu, di sebuah kedai, sambil menikmati panganan kecil dan kopi, saya menemui Frans. Kepadanya, lalu saya utarakan keinginan dan memintanya untuk membantu mewujudkannya. Dan, yap, Frans menyetujuinya.
Akhirnya, saya yang biasanya (sehari-hari) berkutat dengan tata kelola manajemen proyek kini harus bersiap memasuki dunia yang benar-benar baru bagi saya.Â
Kini saya mulai belajar memahami apa itu simulasi revenue dan distribusinya, market place, sales revenue achieved, capital expenditures dan seabrek-abrek istilah lain. Jujur, ini adalah hal-hal yang sangat baru bagi saya.
Kelak, saya harus paham apa dan seperti apa market capitalization itu.
Kita tahu bahwa dalam genom manusia ada semua jenis interaksi yang memungkinkan organisme manusia memiliki plastisitas - kapasitas untuk menyesuaikan diri dengan rupa-rupa keadaan dan kesulitan.Â
"Merencanakan ulang hidup untuk beradaptasi adalah contoh paling jelas tentang bagaimana kita berevolusi untuk beradaptasi," jelas Frans.