Mohon tunggu...
Taufiq Rahman
Taufiq Rahman Mohon Tunggu... Administrasi - profesional

Menyukai sunyi dan estetika masa lalu | Pecinta Kopi | mantan engineer dan titik titik...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Covid, Kegelisahan, dan Orang-orang yang Mendadak Menjadi Relijius

4 Juli 2020   12:13 Diperbarui: 4 Juli 2020   12:32 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto ilustasi: https://www.sbs.com.au/

Dalam jurnal "Religion, Brain, and Behaviour", edisi 2/2020,  Wesley J. Wildman, seorang filsuf, teolog, dan ahli etika, menyebutkan bahwa peningkatan religiusitas sebagian orang pada saat pandemi berlangsung memang terjadi karena agama dianggap sebagai obat pelipur lara. Dan karena hingga kini obat dan virus belum juga ditemukan, maka agamalah yang menjadi satu-satunya harapan untuk keluar dari kegelisahan.

Tetapi, tak berapa lama, saya kemudian tertegun. Ketika angka 20.000 kasus sudah jauh terlewati, lalu 25.000, lalu 30.000, ternyata teman-teman saya tak pernah lagi mengunggah postingan doa-doa yang dulu hampir ia posting setiap hari.

Teman saya yang dulu pernah mengisahkan hidupnya yang selalu was-was, deg-degan dan sangat gelisah kini juga pernah bertanya lagi. Demikian juga halnya dengan pesuruh kantor tempat saya bekerja: ia tak 'serajin' dulu lagi..

Sumber foto ilustasi: https://www.sbs.com.au/
Sumber foto ilustasi: https://www.sbs.com.au/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun