Mohon tunggu...
Taufiq Rahman
Taufiq Rahman Mohon Tunggu... Administrasi - profesional

Menyukai sunyi dan estetika masa lalu | Pecinta Kopi | mantan engineer dan titik titik...

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Apakah Anda Setuju, 99 Persen Penyebab Kecelakaan adalah Manusia?

2 September 2019   22:45 Diperbarui: 2 September 2019   23:11 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak. Sama sekali tidak. Saya tidak ingin menulis tentang statistik dan teori domino di atas.

Saya ingin menulis dan membagikan pengalaman saya ketika saya pernah mendapatkan jawaban sangat menarik dari teman dekat saya yang bekerja di (departemen) HSE- Health, Safety and Environmental. Menurutnya, kecelakaan lalu lintas itu disebabkan hanya oleh tiga (3) hal. Pertama: kelalaian manusia. Kedua: kelalaian manusia. Dan, ketiga: kelalaian manusia.

"99 persen penyebab kecelakaan adalah karena manusia," kata teman saya.

Pada awalnya, kepada teman saya itu, saya (mengatakan) sangat tidak sependapat dengan argumennya karena (saya pikir) pendapatnya itu seperti melawan anggapan umum (masyarakat). Tetapi, ternyata, saya salah. Usai saya ikut dalam beberapa kali training QHSE (defensive driving course -- ref. by Smith System) dan usai saya menjadi bagian dari tim investigasi yang telah berhasil menyelesaikan belasan laporan investigasi untuk Perusahaan saya, lambat laun saya pun akhirnya mengakui kebenaran kata-katanya itu.

Investigasi kecelakaan biasa dilakukan dengan mengumpulkan data, mencari dan mengumpulkan bahan untuk penyelidikan, menganalisa data dan puluhan informasi untuk setiap faktor penyebab yang telah teridentifikasi untuk menentukan penyebab langsung atau tidak langsung dan mencari akar masalah dari kecelakaan. Terakhir adalah; membuat rekomendasi tindakan pencegahan dan perbaikan.

Pada tahapan mengumpulkan data hingga menganalisa informasi, rem blong, kontur jalan, cuaca maupun segala bentuk permasalahan sistem kendaraan dan infrastuktur mungkin bisa saja menjadi penyebab langsung terjadinya kecelakaan.

Tetapi, ketika referensi untuk perbaikan untuk mencegah terulangnya kejadian kecelakaan didefinisikan, tampak bahwa manusialah yang menjadi akar penyebab terjadinya kecelakaan. Karena referensi itu mencakup tindakan yang sifat/intinya harus berKEBALIKAN dari tindakan awal yang memicu terjadinya kecelakaan.

Referensi, umumnya, bisa mencakup tindakan perbaikan yang langsung atau jangka panjang misalnya; perlunya pelatihan mengenai praktek mengemudi yang aman, pemeliharan mesin dan pemeriksaan kendaraan sebelum melakukan perjalanan, perlunya analisa bahaya untuk mempelajari bahaya dan mempelajari aturan-aturan. Dari semua tindakan yang direkomendasikan itulah, hanya MANUSIA-lah yang ditunjuk menjadi pelaksana tindakan perbaikan atau koreksi.

Intinya (agar mudah dipahami), kata teman saya itu, hanya manusialah yang bisa membuat keputusan sangat penting sebelum kecelakaan terjadi: apakah saya harus mengemudi dengan kecepatan 50km/jam, atau 60 km/jam atau 140 km/jam?

Hanya manusia-lah (pengemudi) yang bisa membuat dan melaksanakan keputusan penting berapa sebaiknya jarak mobilnya dengan mobil di depannya. Apakah mau dibuat 1,5 meter atau 5 meter atau 40 meter?  

Bahkan, kata teman saya itu, jika dalam perjalanan tiba-tiba hujan sangat lebat turun dan jarak pandang sangat terbatas, pengemudilah yang bisa membuat keputusan melanjutkan perjalanan atau tidak.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun