Mohon tunggu...
Taufik Winarno Nagoro
Taufik Winarno Nagoro Mohon Tunggu... -

Mengkritisi kesemrawutan kasat mata

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tanda-tanda Zaman

6 Juni 2014   23:07 Diperbarui: 20 Juni 2015   04:58 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanda Tanda Zaman

Ketika hawa panas pemilihan raja negeri Baratayuda sudah terasa hari ini. Persaingan 2 calon raja bersaing ketat dan panas. Masing-masing botoh/pendukung setia saling menyerang statemen yg keras, bahkan ada yang kampanye hitam. Bukan hanya sekedar kampanye hitam, pernyataan yg bernada provokatif sempat terlontar dari mulut seseorang yg dianggap reformis , Ki Ageng Idih Amin [seorang reformis] sempat mengatakan bahwa pemilihan raja tahun ini seperti perang badar. Sungguh ini pernyataan yg kurang bijak. Pernyataan tersebut disadari atau tidak ,baik secara langsung atau tidak langsung berpotensi menyulut bara api di akar rumput. Belum lagi pernyataan-pernyataan tokoh di masing-masing kubu yg bernada keras dan kurang konduksif,bahkan disinyalir para pensiunan prajurit senior di negeri Baratayuda terbelah menjadi 2. Masing-masing calon raja mengklaim didukung oleh pensiunan para prajurit senior. Kondisi-kondisi obyektif di atas menambah hawa perpolitikan negeri Baratayuda menjadi panas. Hiruk-pikuk di tingkat elit disadari atau tidak ,baik secara langsung atau tidak langsung sangat berpotensi membuat gaduh diakar rumput. Untuk itu benar adanya ketika ada tokoh kerajaan yg menyatakan netral dalam hal pemilihan raja tahun ini. Sungguh pernyataan yg cerdas dan bijak agar situasi menjadi konduksif. Bahkan ulama khos tak akan mau larut dalam kubu-kubuan, karena beliau mempunyai feeling yg kuat tentang apa yg akan terjadi kelak di negeri Baratayuda. Di tengah-tengah suasana yg mulai panas ini tiba-tiba ada secercah harapan karena Pulung Cakraningrat/Pulung Kraton/Wisik/Wahyu (istilah sebagian org), sudah turun menghampiri bersisihan dg seseorang??. Pulung Cakraningrat adalah pulung kepemimpinan raja, seperti raja-raja terdahulu. Dalam satu abad terakhir ini Pulung Cakraningrat selalu diperebutkan oleh paracalon raja. Sebagaimana jaman dulu Pulung Cakraningrat pertama kali terjadi pada tahun 45 dimana pulung tersebut melahirkan revolosi pertama yg melahirkan dan memunculkan Ki Kusno 44 tahun sebagai raja pertama, kemudian beliau mampu menjadi raja pertama di negeri Baratayuda kurang lebih selama 20 tahun. Dua puluh tahun kemudian tepatnya tahun 65, Pulung Cakraningrat berpindah dan manjing di raga seorang wanita berdarah biru yg bernama Ni Mas Entin. Kemudian tampillah suaminya yg bernama Soeto menjadi raja ke-2, yg sebelumnya diiringi dengan sebuah revolusi. Dan Soeto mampu bertahan sampai kurang lebih 32 th. sebagaimana diketahui bahwa Wisik yg diterima tahun 65 kurang lebih berbunyi ‘siramono wit waru kuwi,soeto nalendro,kanjeng sultan narodo’ dan benar setelah ditermanya wisik/wahyu tersebut ,akhirnya atas legitimasi rakyat, Soeto menjadi raja di tahun 65 pada usia 44 th. Meskipun secara formal belum dikukuhkan sebagai raja. Dan terbukti selama kurang lebih 32 tahun Soeto berkuasayg di topang dg partai pohon waru. Dan setelah Ni Mas Entin wafat pada th 96, aura kepemimpinan Soeto mulai pudar. Unjuk rasa terjadi dimana-mana ,yg akhirnya memaksa Soeto turun, tepatnya th 98. Semenjak wafatnya Ni Mas Entin th 96, Pulung Cakraningrat pergi melayang-layang diudara untuk mencari wadah yg pas, pulung tsb nyaris turun mendekati tokoh-tokoh negeri baratayuda. Tokoh yg nyaris didekati pulung antara lain, Ki Wiro Anto, Ki Mahbud, Ki Dalkan , dan yg paling anyar tokoh yg nyaris hampir didekati adalah Ki Joko Umbaran dan Prabubawono. Tetapi nampaknya pulung tsb terbang ke udara kembali ke ibunya dan akhirnya pulung tsb jatuh menetap bersisihan dg seorang lelaki penggembala/bocah angon, pria kampung benar-benar rakyat jelata, akan tetapi masih mempunyai darah trah raja kuno. Seperti seolah menjadi skenario tuhan bahwa lelaki penggembala tsb akan muncul setelah ada goro goro.dan apa isi wisik yg diterima oleh lelaki penggembala tsb ?? tidak bs ditulis disini...yg jelas turunnya Pulung Cakraningrat ke-3 ini insyaalloh akan memunculkan seorang lelaki menjadi calon satria yg ke 7. Dan satria yg ke-6 lah yg akan menjemput/mendorong satria yg ke 7 utk tampil di negeri Baratayuda. Meskipun sampai saat ini satria yg ke-6 belum kenal dg calon satria yg ke-7. Dan tampilnya satria yg ke-7 membuat sebagian besar rakyat bersuka cita karena satria tersebut benar-benar pembela kaum lemah. Dan siapa saja yg menjadi garda terdepan satria ke-7 tsb adalah para petani, buruh, nelayan, pengangguran, orang-orang yg pernah tertindas oleh kekuatan besar, dan ormas yg pro rakyat/membumi (organisasi kaum sarungan dan laskar abangan akan mendominasi kancah perpolitikan di negeri Baratayuda nanti) sedangkan pejabat/birokrat akan dipaksa menjadi pelayan rakyat /budak rakyat. Orang-orang dulu ditakuti nantinya akan ketakutan terhadap rakyat. Para pelaku kriminal baik yg kelas kakap sampai kelas teri akan tiarap dan mjd pesakitan di negerinya sendiri. Dukun-dukun santet akan ramai pergi ke masjid karena ketakutan terhadap rakyat. Dan ormas yg menggantung di langit/beraviliasi dg kekuasan akan memudar sinarnya. Aura satria yg ke-7 boleh dikatakan sbg pembeda/pemisah. Mana yg pro rakyat dan mana yg anti perubahan dan mana yg jahat, mana yg benar akan kelihatan semua. Dan satria yg ke-7 adalah satia yg tdk berkoalisi dg partai manapun, satria tsb benar-benar hanya berkoalisi dg rakyat, dan jika satria yg ke-6 sdh bertemu dg calon satria yg ke-7 maka nanti akan ada partai politik besar yg jenis kelaminya kelihatan/sifat aslinya kelihatan. Dan ketika sifat aslinya kelihatan maka nampaklah semua siapa yg hitam dan siapa yg putih siapa yg pro perubahan dan siapa yg anti perubahan dan pada akhirnya rakyat sudah tdk memikirkan siapa raja yg akan jadi kelak.tuntutan rakyat sdh bergeser pd tuntutan yg lebih subtansi yaitu masalah idealisme bgs.akhirnya persaingan bukan antar calon raja akan tetapi perlawanan dan persaingan justru antara pro perubahan dan anti perubahan,antara lapar dan kenyang,antara org org yg ingin cari hidup dan org org yg mempertahankan hidup dari kehidupan mewah.dan pada akhirnya becik ketitik olo ketoro.yg jahat kelihatan jahat yg benar kelihatan benar.spt sdh diketahui bahwa negeri baratayuda adalah negeri yg penuh mistik dimana dinegeri tsb banyak dihuni para mahluk yg bernama genderuwo dan vampir/mahluk penghisap darah rakyat. Dan sarat sarat untuk menangkap genderuwo /vampir adalah :

1 gelap/kacau?

2 ada dupo/menyan utk sarana pengasapan/api? Agar genderuwo bs keluar dari persembunyian.

3 jangan sendiri,harus berteman/berteman dengan rakyat.

4 harus tirakat/puasa/kelaparan menjadi senjata ampuh utk mjd berani.

dan sekarang yg mjd pertanyaan adalah siapa org yg mampu menangkap genderuwo/vampir,adalah dukun/kyai/seseorang yg dititipi kemampuan batin orgnya islam dekat dg kyai tetapi bukan kyai dan kebetulan berasal dari bawah dan uborampe spt dupo/menyan adalah sarat mutlak dan insyaalloh satria yg ke-6 jika sdh bertemu dg calon satria yg ke-7 maka uborampe/sarana utk menangkap genderuwo/vampir insyaalloh akan diberikan .uborampe tsb adalah dekrit. Dimana dekrit adalah sebuah sarana/alat utk menangkap mahluk sejenis genderuwo.perlu diketahui bahwa utk menangkap mahluk sejenis genderuwo diperlukan org yg sangat khusus karna genderuwo adalah mahluk yg keberadaanya sulit dibuktikan akan tetapi bs dirasakan? Negeri baratayuda dan cerita yg ditulis diatas dan ditulis pd edisi sebelumnya adalah gambaran negeri dan cerita yg ada di alam kayangan/di awan,dan akan ditulis pd edisi berikutnya? Setelah satria yg ke-6 sdh menemukan calon satria yg ke-7...bersambung...

Penulis adalah orang bodoh yg tdk mau berdebat dan tak mampu berdebat ( Muhamad Taufik Hidayatulloh/ M.Taufik Winarno Nagoro ) tinggal di Sempu.Secang,Mgl )

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun