Mohon tunggu...
Taufikul Ikul
Taufikul Ikul Mohon Tunggu... karyawan swasta -

m\r\n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tiket Harus Sesuai Identitas, KAI Dapat Untung

12 Agustus 2012   14:45 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:53 3028
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pengumuman besar itu tercantum di dekat loket pemesanan tiket kereta di Stasiun Senen, bahwa pemegang tiket kereta harus sesuai nama atau tiket dianggap hangus.

Bingung, begitulah yang tampak pada beberapa calon penumpang kereta karena nama di tiket tidak sesuai. Pengumuman pengeras suara berkali-kali juga mengingatkan pihal keharusan itu.

“Nama pada tiket harus sesuai dengan kartu identitas, atau tiket Anda dianggap hangus,” ujar petugas Minggu (12/8) sore. Nah, lo, jadi tiket yang sudah dibeli mahal-mahal bisa hangus nih.

Ada mekanisme sederhana agar tiket Anda tidak hangus, yakni dengan mengubah nama. Artinya, Anda ke loket untuk membatalkan tiket, lalu Anda beli langsung tiket yang telah dibatalkan tersebut dengan nama Anda.

Menurut berita resmi kereta-api.co.id, ini adalah usaha PT. Kereta Api Indonesia (KAI) untuk meminimilasir praktek percaloan yang sangat merugikan pengguna jasa kereta api.

Praktis, tetapi Anda kena tambahan 25% sebagai mekanisme pembatalan tiket. Dalam tiket kereta api jelas tercantum bahwa “sesuai undang-undang yang baru setiap pembatalan karcis pesanan paling lambat 30 menit sebelum jam keberangkatan KA, bea dikembalikan 75%.”

Tetapi, tunggu dulu. Pada pengumuman ini http://www.kereta-api.co.id/informasi-media/berita-ka/424-mulai-1-september-2012-ditolak-masuk-stasiun-jika-nama-pada-tiket-ka-tidak-sesuai-identitas.html jelas disebutkan 1 September 2012.

Mengapa masih Agustus sudah diterapkan mekanisme itu? Bukankah itu membuat PT KAI mendapat tambahan bea dari pemotongan tiket yang dikembalikan?

Saya sendiri pemegang tiket KA yang harus menerima kenyataan menambah biaya 25% karena tiket yang saya pegang tidak sesuai dengan kartu identitas.

Bukan karena saya beli dari calo, melainkan saya mengganti tiket milik teman yang tidak jadi naik kereta. Sejatinya saya juga sudah pegang tiket kereta pada hari yang sama, tapi berangkat pagi.

Oleh karena saya mendapat tiket senja utama jogja yang berangkat sore, maka saya kembalikan tiket yang atas nama saya. Harga tiket kepotong dong, PT KAI dapat tambahan 25%.

Para penumpang juga harus memperlihatkan kartu identitasnya kepada kondektur pada saat pemeriksaan di atas kereta api.

Bila ditemukan ketidaksesuaian antara nama pada tiket dengan kartu identitas penumpang yang berlaku, maka penumpang itu akan diturunkan pada stasiun terdekat.

Kartu identitas yang dimaksud bukan hanya Kartu Tanda Penduduk (KTP) saja, SIM Passport ataupun KTA TNI/POLRI bisa digunakan.

Bagi calon penumpang yang belum memiliki kartu identitas resmi, bisa menggunakan kartu pelajar atau kartu mahasiswa.

Ribet? Ya, tentu saja, terutama bagi mereka yang tidak tahu harus bagaimana dengan tiket yang sudah dipegang. Apalagi, layanan kereta api memang kurang bagus dan cenderung lambat.

Bahkan, saya pikir lebih sederhana membeli tiket pesawat daripada kereta. Semoga ada perbaikan, dan jangan ambil keuntungan dari ketidaksiapan calon penumpang dengan sistem yang baru. Selamat mudik kawan! Hati-hati di jalan...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun