Mohon tunggu...
Taufikul Ikul
Taufikul Ikul Mohon Tunggu... karyawan swasta -

m\r\n

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Keluhan Konsumen [Smartfren], Ngefek Nggak sih?

29 Januari 2012   10:16 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:19 1742
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Modem smartfren itu mirip politikus. Janji-janjinya manis saat menawarkan program. Dari yang namanya i_hateslow sampai internetan cepat dengan sekian-sekian kecepatan. Dan layaknya politikus, kartu ini menawarkan kobohongan sekaligus.

Saya adalah pemakai kartu smartfren untuk modem dan telah menggunakannya beberapa bulan terakhir. Modem itu saya beli 300 ribu kurang seribu, dengan bonus pemakaian free 2 bulan. Saya puas pada 2 bulan pertama, koneksi oke dan kecepatan memuaskan. Pada bulan ketiga saya mengikuti program unlimited yang 45ribu. Lemot sih… iklan i_hateslow rupanya untuk yang berani bayar lebih mahal, begitu pikir saya.

Karena itu, pada bulan berikutnya saya pindah ke unlimited yang bayar 90 ribu. Saya mengira kecepatannya akan tambah kuenceng… pada awalnya sih oke, sekalipun sudah mulai terindikasi ngadat nggak ketulungan. Seringkali modem koneknya aneh, nggak bisa internetan lah pada jam-jam tertentu… saya mencoba memaklumi, padahal ya saya sudah bayar lebih mahal.

Pada bulan kedua saya memakai unlimited yang 90 ribu itu, kondisi lebih buruk jadi tambah sering terjadi. Koneksi susah, padahal saya berada di wilayah yang sama dengan ketika pertama kali saya memakai modem itu, artinya jaringan oke.

Ini berbeda dengan masa 2 bulan pertama pemakaian di mana koneksi lancar jaya… kala itu saya juga masih sering lihat iklan i_hateslow di tipi2. Namun, dua bulan terakhir ini kondisinya berlainan sekali. Iklan hilang, koneksi pun megap-megap.

Saya tidak ragu dan tidak sungkan menyamakan smartfren dengan politisi busuk. Saya tidak menyarankan orang lain memakai modem smartfren, kecuali pada masa promosi.

Di kompas minggu ini juga ada yang mengeluh smartfren menyedot pulsa padahal katanya baru beli dengan bonus free sekian dan sekian.

Oke, itu smartfren ya. Kartu yang lain saya kira banyak juga yan mirip politikus busuk. Lihat saja surat pembaca di harian nasional, banyak keluhan soal modem dan kartu telepon lainnya. Coba Anda cek teman atau saudara tentang pengalamannya menggunakan kartu telepon prabayar, sudah bayar tapi kualitas nggak pasti gitu.

Ngefek nggak sih sebenarnya keluhan konsumen macam ini? Provider itu kan seharusnya terikat kontrak memberikan layanan sesuai dengan apa yang mereka janjikan sendiri, entah itu kecepatan koneksi atau janji-janji manis lainnya. Konsumen yang sudah membayar di awal yang mendapat layanan buruk kesulitan mengadu, telepon custumer services hanya dapat kata-kata standar, bukan solusi. Mau pindah provider lain, kok ceritanya tidak jauh berbeda …. Lhah… kalau bisnis didasari janji-janji busuk begini apa bedanya mereka dengan mulut berbusa milik politikus itu?

Mungkin saya perlu menggarisbawahi bahwa kasus smartfren saya ini hanya satu dari sekian merek2 lain yang tingkah polah layanan mengecewakan. Soalnya, saya sering mendengar beberapa orang juga ngedumel dengan layanan koneksi internet provider lainnya… Solusinya pindah layanan, tapi seringkali keburukan yang sama yang didapat.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun