Jepang
Di Jepang, banyak pejabat menggunakan kereta api untuk berangkat ke kantor. Ini mencerminkan efisiensi dan kesederhanaan, yang menjadi nilai penting dalam budaya Jepang. Bahkan, mantan Perdana Menteri Shinzo Abe pernah terlihat berjalan kaki di jalan umum tanpa pengawalan besar-besaran.
Belanda
Di Belanda, budaya bersepeda sangat kuat. Mark Rutte, Perdana Menteri Belanda, sering terlihat bersepeda ke kantornya. Gaya hidup sederhana ini mencerminkan hubungan yang erat antara pemerintah dan masyarakat.
Ethiopia
Di Ethiopia, pejabat sering menggunakan kendaraan mewah di tengah jalan yang rusak dan fasilitas umum yang buruk. Ini menjadi simbol ketimpangan besar antara kehidupan pejabat dan rakyat.
Kanada
Di Kanada, Perdana Menteri Justin Trudeau sering terlihat menggunakan kendaraan biasa tanpa iring-iringan besar. Pemerintah Kanada menekankan pentingnya transparansi dan keterbukaan, sehingga para pejabat cenderung menghindari gaya hidup berlebihan.
Kamboja
Pejabat di Kamboja sering menggunakan kendaraan mewah untuk menunjukkan status mereka. Namun, ini sering dikritik oleh masyarakat yang hidup dalam kemiskinan. Tingkat korupsi yang tinggi di negara ini membuat penggunaan dana negara oleh pejabat menjadi sorotan.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Perbedaan mencolok antara kebiasaan pejabat di negara maju dan berkembang tidak lepas dari beberapa faktor, seperti:
1.Kondisi Ekonomi dan Kesejahteraan Rakyat
Di negara berkembang, kesenjangan ekonomi sering sangat besar, sehingga pejabat yang kaya terlihat sangat mencolok dibandingkan rakyat biasa. Sementara itu, di negara maju, kesenjangan tersebut lebih kecil.
2.Sistem Pemerintahan
Negara maju cenderung memiliki sistem pemerintahan yang transparan dan akuntabel, sehingga pejabat tidak mudah menyalahgunakan kekuasaan mereka.
3.Budaya dan Nilai Sosial
Di negara berkembang, kekuasaan sering dilihat sebagai hak istimewa, sementara di negara maju, kekuasaan dianggap sebagai tanggung jawab.
Kesimpulan