Sebuah patung dengan bentuk yang unik  adalah milik Ibnu Sina (Avicenna). Dia digambarkan sedang duduk termenung di bawah pohon dengan daun-daun mirip cendawan.
Dia adalah Ilmuwan dan dokter terkenal ini adalah salah satu tokoh paling dihormati dalam sejarah Tajikistan. Ia memberikan kontribusi besar dalam pengembangan ilmu pengetahuan, terutama di bidang kedokteran. Nama ibnu Sina sudah sangat terkenal sebagai ilmuwan muslim, tapi saya tidak tahu bahwa dia adalah orang Tajik?
Saya terus berjalan, menyusuri taman indah dengan bunga aneka warna dan patung- patung bersejarah tadi . Patung-patung  yang  tidak hanya menjadi monumen penghormatan tetapi juga bagian dari identitas budaya Tajikistan dari era zaman lampau yang gemilang.
Dengan melihat parade patung patung ini, pengunjung bak disajikan lintasan sejarah Tajikistan yang panjang. Â Di taman ini, setiap patung, kolam, dan bebungaan seakan dirancang untuk mencerminkan rasa bangga rakyat Tajik terhadap masa lalu mereka.
Perjalanan dari Maydoni Dusti ke Rudaki Park, yang kemudian dilanjutkan ke plaza terbuka di dekat Museum Nasional Tajikistan, adalah perjalanan yang memperkaya batin.  Saya sangat  menikmati taman-taman cantik dengan bunga-bunga yang tertata rapi, kolam yang menenangkan, dan pemandangan gedung-gedung ikonik di sekelilingnya.
Selain itu, saya juga bisa belajar tentang pahlawan-pahlawan besar Tajikistan yang dihormati melalui patung-patung megah mereka. Mulai dari Ismail Somoni, Rudaki, hingga Sultan Ghisiddin yang berkuda, setiap tokoh membawa cerita dan warisan penting yang membentuk identitas bangsa.
Ini adalah perjalanan saya dindishanbe  Dushanbe. perjalanan  ini adalah cara terbaik untuk mengenal keindahan dan sejarah Tajikistan dalam satu rute yang penuh makna.
Dan untuk lebih mengenal sejarah Tajikistan secara lebih mendalam, kami melangkah dengan pasti menuju Tajikistan National Museum. Â Yuk nantikan cerita selanjutnya setelah saya melewati deretan patung yang seakan akan bisa bercerita tentang sejarah panjang negeri iniÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H