Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

COMAC C919, Strategi Tiongkok Menggeser Doninasi Boeing dan Airbus

14 Januari 2025   19:56 Diperbarui: 14 Januari 2025   20:02 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Airbus memiliki kehadiran yang kuat di Tiongkok, termasuk fasilitas perakitan A320 di Tianjin. Fasilitas ini memungkinkan Airbus untuk memenuhi permintaan besar dari pasar Tiongkok secara lebih cepat.

Mengapa A380 Menjadi Perhatian?

1.Kemampuan Mengangkut Banyak Penumpang
A380, dengan kapasitas hingga 850 penumpang, ideal untuk rute-rute padat seperti Beijing-Shanghai atau Guangzhou-Hong Kong.

2.Efisiensi Bandara
Dengan peningkatan jumlah penumpang, bandara-bandara utama di Tiongkok menghadapi masalah kapasitas. A380 dapat membantu mengurangi tekanan dengan mengangkut lebih banyak penumpang dalam satu penerbangan.

3.Kebutuhan Strategis
Pemerintah Tiongkok mungkin melihat potensi strategis dalam menghidupkan kembali A380 untuk meningkatkan kapasitas penerbangan domestik dan internasional.

Namun, ada tantangan besar dalam rencana ini, termasuk biaya operasional yang tinggi dan perubahan tren pasar ke pesawat berbadan sempit yang lebih efisien.

Tantangan dan Peluang Bagi COMAC dan Tiongkok

Tantangan Utama

1.Sertifikasi Internasional
Hingga saat ini, C919 belum mendapatkan sertifikasi penuh dari regulator utama seperti FAA dan EASA. Sertifikasi ini penting untuk memastikan penerimaan global.

2.Keandalan Teknologi
Meski diproduksi di Tiongkok, banyak komponen penting C919 masih diimpor, termasuk mesin Leap-1C dari CFM International. Untuk menjadi pemain utama, Tiongkok harus mengembangkan teknologi dalam negeri yang kompetitif.

3.Reputasi
Boeing dan Airbus telah membangun reputasi selama puluhan tahun. Tiongkok harus membuktikan bahwa pesawatnya setara atau bahkan lebih baik dalam hal keamanan, kenyamanan, dan efisiensi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun