Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

COMAC C919, Strategi Tiongkok Menggeser Doninasi Boeing dan Airbus

14 Januari 2025   19:56 Diperbarui: 14 Januari 2025   20:02 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
C919 China Eastern: detik.com


Tiongkok melalui Commercial Aircraft Corporation of China (COMAC) secara resmi meluncurkan C919, pesawat narrow-body pertama yang dirancang untuk bersaing langsung dengan Airbus A320 dan Boeing 737, dua pemain utama di industri penerbangan global. Langkah ini bukan sekadar ambisi teknologi, tetapi juga strategi geopolitik dan ekonomi untuk mengurangi ketergantungan pada produsen Barat.

Namun, pertanyaan penting muncul: apakah C919 mampu menghadapi persaingan ketat? Bagaimana prospek industri penerbangan domestik Tiongkok yang diproyeksikan membutuhkan hingga 6.000 unit pesawat baru pada tahun 2036? Dan apakah benar Tiongkok memiliki rencana untuk menghidupkan kembali A380, pesawat berbadan lebar legendaris yang kini dihentikan produksinya oleh Airbus? 

Mari kita ulas  langkah-langkah strategis yang diambil Tiongkok dalam industri penerbangan.


Comac C919: Penantang Baru di Kelas Narrow-Body

Pesawat Comac C919 dirancang untuk mengangkut hingga 168 penumpang dengan jangkauan sekitar 5.555 kilometer. Secara spesifikasi, pesawat ini berada di kelas yang sama dengan Airbus A320neo dan Boeing 737 MAX.

Alasan Utama Pengembangan C919

1.Kemandirian Teknologi
Salah satu alasan utama pengembangan C919 adalah mengurangi ketergantungan Tiongkok pada produsen asing, khususnya Boeing dan Airbus. Dengan pesawat buatan dalam negeri, Tiongkok berharap dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan pasar domestiknya.

2.Harga yang Kompetitif
Dengan harga sekitar $99 juta, C919 menawarkan alternatif lebih murah dibandingkan A320neo ($111 juta) dan 737 MAX ($121 juta). Harga yang lebih rendah ini berpotensi menarik perhatian maskapai-maskapai kecil hingga menengah.

3.Pasar Domestik yang Besar
Menurut laporan dari Boeing, Tiongkok akan membutuhkan lebih dari 6.000 unit pesawat narrow-body hingga 2036 untuk memenuhi lonjakan jumlah penumpang domestik. Dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil dan peningkatan daya beli masyarakat, Tiongkok menjadi pasar penerbangan domestik terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat.

4.Strategi Jangka Panjang
Keberhasilan C919 tidak hanya akan memperkuat posisi Tiongkok di pasar domestik, tetapi juga memberikan peluang untuk bersaing di pasar internasional. Sertifikasi dari regulator global seperti FAA dan EASA akan menjadi langkah penting untuk memperluas jangkauan C919.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun