Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Seragam dan Koper Umroh, Nilai Tambah atau Pemborosan

14 Januari 2025   12:43 Diperbarui: 14 Januari 2025   12:43 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Umroh adalah perjalanan spiritual yang penuh makna, mengajak umat Muslim untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Namun, di balik kesakralan perjalanan ini, ada sisi praktis yang sering luput dari perhatian: pemborosan dalam paket fasilitas umroh, khususnya pada seragam dan koper. Fasilitas ini, meskipun terlihat menarik, kerap menimbulkan pertanyaan: apakah benar-benar dibutuhkan atau hanya sekadar strategi bisnis?

Seragam dan Koper: Antara Praktis dan Pemborosan

Setiap jamaah umroh hampir selalu menerima koper, seragam, jaket, dan perlengkapan lainnya dari travel agen. Sekilas, fasilitas ini tampak sebagai bonus yang mempermudah perjalanan. Namun, jika ditelisik lebih dalam, fasilitas ini bukanlah hadiah gratis, melainkan bagian dari struktur biaya yang pada akhirnya dibebankan kepada jamaah.

1. Seragam: Simbol atau Beban?
Seragam umroh sering kali menjadi elemen wajib dalam paket perjalanan. Biasanya terdiri dari pakaian formal untuk ibadah, jaket, hingga kaos untuk kegiatan kasual. Sayangnya, ada beberapa kendala yang muncul terkait seragam ini:

*Desain yang Tidak Universal: 

Banyak seragam umroh didesain dengan warna mencolok, logo besar travel agen, atau pola yang kurang sesuai untuk digunakan di luar kegiatan umroh. Hal ini membuat seragam tersebut jarang digunakan kembali setelah perjalanan selesai.

*Kualitas Rendah: Untuk menekan biaya produksi, bahan yang digunakan sering kali kurang nyaman atau mudah rusak, sehingga seragam menjadi barang sekali pakai.

*Jumlah yang Berlebihan: Beberapa agen travel memberikan lebih dari satu setel seragam, yang sebenarnya tidak diperlukan untuk perjalanan singkat.

2. Koper Umroh: Praktis atau Sekadar Formalitas?
Selain seragam, koper adalah fasilitas yang hampir selalu diberikan kepada jamaah. Namun, koper ini sering kali memiliki kualitas rendah, dengan roda atau gagang yang mudah rusak setelah perjalanan pertama. Hasilnya, koper tersebut tidak bisa digunakan untuk perjalanan lain, dan banyak jamaah akhirnya membuangnya.

Dampak Pemborosan pada Jamaah

Seragam dan koper yang tampaknya diberikan "gratis" sebenarnya telah dihitung dalam harga paket umroh. Rata-rata, biaya satu setel seragam lengkap bisa mencapai Rp300.000--Rp500.000, sedangkan koper berkisar antara Rp400.000--Rp600.000. Jika satu jamaah mendapatkan dua setel seragam dan satu koper, total biaya perlengkapan ini bisa mencapai Rp1 juta.

Untuk grup jamaah besar, misalnya 50 orang, biaya ini berarti Rp50 juta. Padahal, ada alternatif yang jauh lebih hemat dan ramah lingkungan, seperti memberikan tag atau tanda pengenal seragam yang sederhana, seperti yang digunakan dalam tur biasa.

Alternatif yang Lebih Bijak

Travel umroh sebenarnya tidak harus membebani jamaah dengan seragam dan koper yang kurang bermanfaat. Beberapa alternatif yang dapat dipertimbangkan antara lain:

1.Tag atau Tanda Pengenal Seragam
Alih-alih seragam, agen travel dapat menyediakan tag, kalung identitas, atau pin dengan warna dan desain seragam untuk mempermudah identifikasi jamaah. Solusi ini jauh lebih hemat biaya dan praktis.

2.Koper Opsional
Jamaah sebaiknya diberikan opsi untuk membawa koper sendiri. Jika ingin memanfaatkan koper dari travel, mereka dapat membayar tambahan sesuai kebutuhan, bukan menjadikannya bagian wajib dari paket.

3.Penyediaan Seragam Berkualitas Tinggi dan Multifungsi
Jika seragam tetap diperlukan, travel agen sebaiknya berinvestasi pada desain yang universal, tanpa logo besar, dan menggunakan bahan berkualitas sehingga dapat digunakan jamaah dalam aktivitas sehari-hari setelah umroh.

4.Sistem Sewa
Alternatif lain adalah sistem sewa koper dan jaket, di mana jamaah hanya membayar biaya penggunaan sementara. Setelah perjalanan, perlengkapan ini dikembalikan kepada travel untuk digunakan oleh jamaah berikutnya.

Mengapa Jamaah Tidak Mengeluh?

Meskipun pemborosan ini cukup jelas, kebanyakan jamaah tidak banyak mengeluh. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor:
*Anggapan sebagai Cobaan Ibadah: Banyak jamaah yang menganggap ketidaknyamanan sebagai bagian dari ujian spiritual dalam perjalanan umroh, sehingga enggan menyuarakan ketidakpuasan.

*Kurangnya Edukasi: Jamaah sering kali tidak memahami struktur biaya paket umroh, sehingga mereka tidak menyadari bahwa fasilitas seperti koper dan seragam sebenarnya dibayar dengan uang mereka sendiri.

*Kebutuhan akan Kenyamanan: Fasilitas tambahan seperti seragam dan koper menciptakan kesan bahwa travel agen memikirkan kenyamanan jamaah, meskipun kenyataannya tidak selalu demikian.

Masalah Transparansi dalam Bisnis Umroh

Selain pemborosan pada fasilitas tambahan, bisnis umroh juga kerap menghadapi kritik terkait kurangnya transparansi. Beberapa agen travel tidak secara terbuka menjelaskan rincian biaya yang dibebankan kepada jamaah, termasuk untuk perlengkapan seperti seragam dan koper.

Di sisi lain, maraknya kasus penipuan umroh menunjukkan bahwa banyak agen travel memanfaatkan kepercayaan jamaah untuk meraup keuntungan tanpa memberikan layanan yang memadai. Dalam konteks ini, pemborosan pada seragam dan koper hanya menjadi salah satu dari sekian banyak masalah yang perlu dibenahi.

Ibadah Umroh yang Lebih Hemat dan Berkesan

Untuk menciptakan pengalaman umroh yang lebih hemat, ramah lingkungan, dan bermakna, diperlukan upaya dari kedua belah pihak: travel agen dan jamaah. Travel agen perlu lebih transparan dan efisien dalam menyediakan fasilitas, sementara jamaah perlu lebih selektif dalam memilih paket perjalanan.

Tips untuk Jamaah:

1.Pilih Paket Tanpa Fasilitas Tambahan
Jika memungkinkan, pilih paket umroh yang tidak menyertakan fasilitas seperti koper dan seragam, sehingga biaya perjalanan bisa lebih hemat.

2.Gunakan Perlengkapan Sendiri
Membawa koper dan pakaian sendiri yang sudah dimiliki akan mengurangi pemborosan dan memastikan kenyamanan selama perjalanan.

3.Tanyakan Detail Biaya
Jangan ragu untuk meminta rincian biaya dari agen travel, termasuk komponen apa saja yang dimasukkan dalam harga paket.

Kesimpulan

Seragam dan koper umroh, meskipun terlihat sebagai fasilitas tambahan yang memudahkan, sering kali menjadi sumber pemborosan yang tidak perlu. Dengan biaya yang dibebankan kepada jamaah, fasilitas ini seharusnya didesain lebih praktis, berkualitas, dan ramah lingkungan.

Melalui edukasi dan transparansi, bisnis travel umroh dapat menciptakan perjalanan yang tidak hanya nyaman, tetapi juga lebih hemat dan sesuai dengan nilai-nilai kesederhanaan dalam ibadah. Jamaah pun perlu menjadi konsumen yang lebih cerdas, sehingga perjalanan umroh tidak hanya menjadi pengalaman spiritual yang mendalam, tetapi juga langkah kecil menuju gaya hidup yang lebih bijak dan bertanggung jawab.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun