Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Ketindihan: Kisah Tania dan Beuno

13 Januari 2025   08:50 Diperbarui: 13 Januari 2025   08:50 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketindihan: Tirto.id


Film Ketindihan menggabungkan horor yang mencekam dengan drama kehidupan seorang atlet muda, Tania (Haico Van Der Veken). Sebagai atlet tenis yang tengah mempersiapkan diri untuk kejuaraan nasional, Tania bukan hanya menghadapi tekanan latihan dan ambisi keluarganya, tetapi juga serangkaian kejadian misterius yang merenggut nyawa teman-temannya satu per satu.

Cerita bermula ketika Tania, dalam kondisi tertekan, memanggil jin bernama Beuno---makhluk gaib dari mitos Aceh yang dapat dihadirkan dengan mantra tertentu. Alih-alih membantu, Beuno membawa kengerian tak terbayangkan yang perlahan menghancurkan hidup Tania.

Namun, kehidupan Tania tidak hanya dipenuhi dengan teror gaib. Hubungan keluarganya juga jauh dari sempurna. Ayahnya, Beni (Donny Damara), adalah pelatih yang keras dan ambisius. Ia memaksa Tania memanggilnya "Coach" selama latihan, seolah hubungan ayah-anak mereka tidak ada. Masa lalu perselingkuhan ayahnya dengan Samantra (Wulan Guritno) pun menciptakan luka yang tak kunjung sembuh dalam keluarga. Samantra lebih sibuk dengan popularitas di media sosial, sementara Timo (Ali Fikry), adik Tania, menjadi korban perundungan teman-temannya akibat keluarga yang tak harmonis.

Tambahkan pula hubungan Tania dengan pacarnya, Coki (Kevin Ardilova), yang posesif dan sering mengontrol hidupnya. Tekanan dari berbagai sisi membuat Tania merasa sendirian, bahkan sebelum teror Beuno benar-benar dimulai.

Di bawah arahan sutradara berbakat Angga Dwimas Sasongko, Ketindihan berhasil membangun ketegangan yang perlahan-lahan meningkat hingga mencapai puncaknya. Visual film yang kelam dan suram mencerminkan beban emosional yang dialami Tania, sementara musik latar yang mencekam semakin memperkuat atmosfer horor.

Kesimpulan:
Ketindihan bukan hanya sekadar film horor. Ia juga merupakan eksplorasi mendalam tentang ambisi, hubungan keluarga, dan dampak dari keputusan impulsif. Dengan akting yang kuat dari para pemain seperti Haico Van Der Veken, Donny Damara, dan Wulan Guritno, film ini berhasil memikat hati penonton.

Jika Anda menyukai film horor dengan cerita yang kaya dan emosional, Ketindihan adalah pilihan yang sempurna. Di balik teror mistisnya, ada pesan tentang pentingnya hubungan manusia yang seharusnya tidak diabaikan. Film ini menunjukkan bahwa ketakutan terbesar sering kali datang dari dalam, bukan hanya dari dunia luar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun