Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Indonesia Emas 2045, Mimpi atau Fakta?

9 Januari 2025   19:20 Diperbarui: 9 Januari 2025   19:20 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indonesia Emas : Ilustrasi AI

Di sisi lain, ada juga kritik tentang mentalitas kerja sebagian masyarakat Indonesia yang dinilai kurang gigih. Mungkin ini karena budaya paternalistik yang terlalu kuat---di mana banyak orang masih menunggu "pemimpin" atau "atasan" untuk memberikan arah, alih-alih berinisiatif sendiri.

Padahal, negara maju membutuhkan individu-individu yang kreatif, inovatif, dan berani mengambil risiko. Semangat inilah yang harus ditanamkan sejak dini, baik di sekolah, komunitas, maupun keluarga.

Apakah Harus Menunggu 2095?

Mimpi Indonesia Emas 2045 adalah janji yang besar. Tapi seperti pepatah lama: "Janji adalah utang." Jika generasi sekarang tidak bekerja keras untuk membayar utang itu, siapa yang akan melakukannya? Apakah kita rela menyerahkan mimpi ini ke generasi berikutnya dan menunggu hingga tahun 2095?

Harapannya, kali ini kita tidak hanya terbuai oleh narasi indah tanpa fondasi yang kokoh. Karena mimpi saja tidak cukup; ia butuh aksi nyata. Dan aksi nyata itu bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi seluruh rakyat Indonesia---termasuk Anda dan saya.

Indonesia Emas 2045 bukan soal kapan, tetapi soal bagaimana kita mempersiapkannya dari sekarang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun