Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Jangan Sampai Teknologi Membatasi Kebebasan Kita

9 Januari 2025   07:11 Diperbarui: 9 Januari 2025   07:11 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembayaran Elektronik: ilustrasi AI

Mesin ini secara otomatis menghitung ongkos perjalanan dan memberikan kembalian dengan tepat, sehingga penumpang tidak perlu khawatir kekurangan uang kembalian atau salah bayar.

*Di Stasiun Kereta: Meskipun kartu elektronik sangat umum digunakan, semua stasiun kereta di Jepang tetap menyediakan mesin tiket yang memungkinkan pembelian tiket dengan uang tunai. 


Pendekatan ini menunjukkan bahwa Jepang tidak memaksa masyarakat untuk sepenuhnya bergantung pada teknologi. Sebaliknya, mereka memberikan kebebasan untuk memilih metode yang paling nyaman sesuai kebutuhan.

Refleksi untuk Indonesia: Belajar dari Jepang

Indonesia, dengan segala kemajuan teknologinya, perlu belajar dari pendekatan Jepang. Beberapa hal yang perlu diperhatikan:

1.Sediakan Alternatif Manual yang Memadai
Fasilitas seperti SPBU, bus, TransJakarta , tempat parkir dan layanan publik lainnya harus tetap menyediakan opsi manual. Tidak semua orang memiliki akses ke teknologi digital, dan dalam kondisi tertentu, uang tunai adalah satu-satunya solusi yang praktis.

2.Teknologi untuk Inklusi, Bukan Eksklusi
Penggunaan teknologi seharusnya tidak menciptakan diskriminasi. Di layanan seperti TransJakarta, JakLingko, atau SPBU, masyarakat yang tidak memiliki kartu elektronik harus tetap bisa dilayani dengan baik.

3.Empati dalam Pelayanan Publik
Pelayanan publik bukan hanya soal efisiensi, tetapi juga soal empati. Teknologi harus menjadi alat yang memperkuat prinsip-prinsip keadilan sosial, bukan alat untuk menghilangkan akses masyarakat tertentu.

Teknologi adalah alat yang sangat bermanfaat jika digunakan dengan bijaksana. Namun, ketika teknologi dipaksakan tanpa mempertimbangkan kebutuhan masyarakat, ia justru menciptakan hambatan dan ketidakadilan. 

Sangatlah penting untuk memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk memilih, tanpa memaksa mereka bergantung sepenuhnya pada teknologi.


Di Indonesia, langkah-langkah seperti menyediakan alternatif pembayaran manual dan memastikan inklusivitas dalam pelayanan publik adalah hal tidak boleh dilupakan sebelum teknologi menguasai kita. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun