Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Kejujuran dan Menghargai Uang di Jepang

9 Januari 2025   05:40 Diperbarui: 9 Januari 2025   06:03 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

*Menghilangkan Praktik Pembulatan: Harga barang di Indonesia sering kali dibulatkan ke atas, yang dapat merugikan pelanggan. Sistem yang lebih transparan seperti di Jepang akan meningkatkan kepercayaan masyarakat.
*Peningkatan Penggunaan Mesin Kasir Otomatis: Mesin kasir yang bisa menghitung total pembayaran dan memberikan kembalian dengan akurat akan membantu menciptakan budaya kejujuran dalam transaksi.
*Penghormatan terhadap Uang Koin: Banyak masyarakat Indonesia yang menganggap uang koin tidak berharga. Dengan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya koin, Indonesia bisa menciptakan sistem keuangan yang lebih adil dan efisien.

Kesimpulan

Jepang adalah contoh nyata bagaimana kejujuran dan penghormatan terhadap uang bisa mencerminkan budaya yang maju dan beradab. Dari sejarah yen yang ditetapkan pada 1871 hingga penggunaannya dalam transaksi modern, Jepang telah menunjukkan bahwa menghormati nilai uang adalah bagian penting dari kehidupan yang jujur dan transparan.

Dengan belajar dari Jepang, Indonesia memiliki peluang untuk menciptakan budaya transaksi yang lebih baik, di mana setiap nilai uang dihargai dan hak pelanggan dihormati. Kejujuran dalam hal sekecil apa pun, termasuk transaksi, adalah langkah penting menuju masyarakat yang lebih adil dan bermartabat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun