Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Antara BPJS, Rumah Sakit dan Kita

8 Januari 2025   13:36 Diperbarui: 8 Januari 2025   13:36 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

4. Kenapa Praktik Seperti Ini Bisa Terjadi?

Beberapa alasan kenapa praktik ini bisa terus terjadi:
*Kurangnya Pengawasan: Tidak semua rumah sakit diaudit secara rutin, sehingga celah untuk manipulasi data tetap ada.
*Ketidaktahuan Pasien: Pasien sering tidak tahu hak mereka atau tidak memiliki informasi lengkap tentang layanan yang diberikan.
*Sistem Manual yang Tidak Transparan: Masih ada proses administrasi yang kurang digitalisasi, sehingga sulit memantau realisasi pelayanan dengan klaim BPJS.

5. Dampaknya untuk BPJS dan Pasien
*BPJS Boncos: Dana yang seharusnya digunakan untuk pelayanan kesehatan habis untuk klaim palsu atau praktik curang.
*Pelayanan Tidak Maksimal: Pasien tidak mendapatkan layanan yang mereka butuhkan, sementara dana BPJS terbuang sia-sia.
*Kepercayaan Publik Menurun: Jika dibiarkan, masyarakat bisa kehilangan kepercayaan terhadap BPJS dan fasilitas kesehatan.

6. Solusi yang Perlu Dilakukan

Untuk mengatasi praktik seperti ini, beberapa langkah yang bisa diambil meliputi:
1.Transparansi dalam Pelayanan
Setiap pasien harus menerima tanda terima obat dan rincian layanan yang diberikan, sehingga mereka bisa memeriksa kesesuaian dengan resep dokter.
2.Audit Berkala dan Ketat
BPJS harus melakukan audit rutin terhadap klaim rumah sakit dan memastikan layanan yang diklaim sesuai dengan yang diberikan kepada pasien.
3.Edukasi Pasien
Pasien perlu diberi edukasi tentang hak-hak mereka, termasuk hak untuk mengetahui detail layanan dan obat yang mereka terima.
4.Digitalisasi Sistem
Penerapan rekam medis digital yang bisa diakses pasien akan membantu memastikan transparansi dan mencegah manipulasi data.
5.Sanksi Tegas
Rumah sakit atau faskes yang terbukti melakukan praktik curang harus diberi sanksi tegas, mulai dari denda hingga pencabutan kerja sama dengan BPJS.

7. Penutup: Saatnya Sistem BPJS Lebih Baik

BPJS adalah aset besar untuk masyarakat Indonesia. Namun, praktik-praktik curang oleh oknum di rumah sakit atau faskes bisa membuat sistem ini boncos dan kehilangan tujuan utamanya.

Di negara-negara lain, transparansi dan akuntabilitas adalah kunci keberhasilan sistem jaminan kesehatan. Dengan pengawasan yang lebih ketat, edukasi pasien, dan penerapan teknologi, kita bisa memastikan BPJS menjadi lebih transparan, efektif, dan tepat sasaran.

Mari kita bersama-sama menjaga BPJS agar terus menjadi solusi kesehatan rakyat, tanpa celah untuk praktik yang merugikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun