Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Kasus 300 T: Uang Fantasi atau Nyata?

31 Desember 2024   07:37 Diperbarui: 31 Desember 2024   07:37 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
300 T : ilustrasi AI

a. Pentingnya Edukasi tentang Korupsi Lingkungan

Masyarakat perlu memahami bahwa kerugian negara tidak selalu berupa uang tunai. Dampak lingkungan, hilangnya sumber daya, dan kerugian jangka panjang juga merupakan bentuk korupsi yang serius.

b. Perlu Pengawasan Ketat dalam Sektor Sumber Daya Alam

Kasus ini menunjukkan bahwa sektor sumber daya alam sangat rentan terhadap korupsi. Pemerintah dan lembaga penegak hukum harus memperketat pengawasan untuk mencegah kasus serupa terjadi di masa depan.

c. Jangan Mudah Percaya Angka Fantastis

Saat membaca berita tentang kerugian negara, penting untuk memahami konteksnya. Apakah itu kerugian tunai, potensi kerugian, atau dampak lain yang tidak terlihat langsung?

7. Penutup: Jangan Tertipu dengan Angka

Rp 300 triliun mungkin terdengar seperti jumlah yang fantastis, tapi kenyataannya ini adalah estimasi potensi kerugian negara akibat kerusakan lingkungan. Tidak ada tumpukan uang tunai sebesar itu, dan Harvey Moeis bukanlah "bank berjalan."

Alih-alih terfokus pada angka, mari kita gunakan kasus ini sebagai momentum untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan dan sumber daya alam. Jangan biarkan korupsi, baik dalam bentuk uang tunai maupun kerusakan lingkungan, terus menggerogoti masa depan kita.

Dan terakhir, untuk yang bercanda ingin menggantikan Harvey Moeis di penjara: Think again. Uangnya nggak ada, tapi tanggung jawabnya nyata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun