Pasar Ngasem, yang terletak di Yogyakarta, adalah salah satu destinasi favorit bagi pecinta kuliner tradisional. Tidak hanya menjadi pusat perbelanjaan kebutuhan harian, pasar ini juga menyuguhkan beragam makanan yang menggugah selera. Baik di dalam pasar maupun di area sekitar, suasana pagi di Pasar Ngasem selalu ramai dipenuhi pengunjung yang ingin mencicipi kuliner khas.Â
Pagi itu saya kembali berjalan kaki dari rumah di Gang Pahlawan Abdul Hadi menuju Pasar Ngasem. Hujan rintik sempat membasahi bumiZ untung saya sudah sedia payung sebelum hujan.
Kemeriahan Kuliner di Dalam Pasar Ngasem
Pagi hari di dalam Pasar Ngasem memang merupakan waktu yang tepat untuk menemukan aneka jajanan tradisional yang sulit ditemukan di tempat lain.Â
Saya sempat membeli salak dan rambutan. Di sini tentu juga banyak buah lainnya  seperti pisang, mangga, dan pepaya.Â
Tak hanya buah, ada juga wedang tradisional seperti wedang jahe dan wedang uwuh, minuman hangat yang cocok untuk menyegarkan tubuh di pagi hari. langganan saya adalah sendang ayu. Â
Sambil menyeruput wedang,  kita  bisa menikmati wingko yang gurih dan legit, cocok disantap bersama keluarga.  Juga ada serabi dan lopis yang lezat.Â
Kue-kue tradisional seperti klepon, serabi, dan getuk juga menghiasi etalase penjual di pasar ini. Rasanya yang autentik, ditambah harga yang terjangkau, menjadikan kue-kue ini buruan utama para pengunjung.Â
Selain itu, jangan lupa mencoba peyek dengan berbagai rasa, mulai dari peyek kacang hingga peyek teri, yang selalu laris manis di pagi hari.
Keramaian di Luar Pasar
Tidak hanya di dalam pasar, area luar Pasar Ngasem juga menjadi surga bagi pecinta kuliner. Namun, keramaiannya sering kali membuat jalanan macet, terutama saat musim liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru). Banyak mobil dengan plat luar Yogyakarta yang parkir sel di tepi jalan , menambah sempitnya jalan. Meskipun demikian, hiruk-pikuk ini tidak menyurutkan minat pengunjung untuk menikmati berbagai sajian lezat.
Salah satu kuliner yang wajib dicoba adalah Lontong Uni  Eva, sebuah warung kecil yang menyajikan lontong sayur Padang dalam porsi satuan. Lontongnya lembut, kuah santannya gurih, dan lauk pelengkap seperti telur balado atau rendang membuatnya semakin menggoda. Lokasinya yang strategis menjadikan tempat ini selalu dipadati pembeli.
Selain lontong, ada juga kue pukis yang aromanya menggoda dari kejauhan. Pukis hangat dengan aneka topping seperti cokelat, keju, dan pandan menjadi favorit anak-anak maupun orang dewasa. Penjual pukis biasanya mulai berjualan sejak pagi buta dan dagangannya cepat habis sebelum siang.
Di sudut lain, Anda akan menemukan penjual cakwe yang tak kalah populer. Cakwe yang renyah di luar dan empuk di dalam ini sering dinikmati bersama saus manis-pedas yang khas. harganya juga sangat terjangkau.
 Jika Anda mencari sesuatu yang berbeda, di area sekitar pasar juga ada beberapa penjual makanan Jepang seperti sushi roll dan takoyaki, yang menghadirkan sentuhan modern di tengah suasana tradisional.
Kuliner Bakpia di Ujung Jalan
Beranjak sedikit dari keramaian pasar, Anda akan menemukan penjual bakpia di ujung jalan. Bakpia ini adalah salah satu oleh-oleh khas Yogyakarta yang terkenal. Penjual bakpia biasanya menawarkan berbagai rasa, mulai dari kacang hijau, cokelat, keju, hingga rasa modern seperti green tea. Aroma bakpia yang baru matang sering kali menggoda para pengendara yang melintas untuk berhenti dan membeli. Di sini kita juga bisa mencicipi bakpia gratis yang baru saja selesai dipanggang. Biasanya banyak abang becak yang di Malioboro menawarkan transportasi  untuk membeli bakpia di sini.
Menghindari Kemacetan dengan Menyusuri Gang Kecil
Saat musim liburan seperti Nataru, jumlah pengunjung di Pasar Ngasem meningkat drastis. Jalanan yang sempit menjadi semakin padat oleh mobil-mobil wisatawan, sehingga menimbulkan kemacetan. Dalam situasi seperti ini, saya lebih suka pulang  berjalan kaki melalui gang kecil yang tidak ramai.Â
Gang-gang di sekitar Pasar Ngasem menawarkan pengalaman berjalan kaki yang berbeda, dengan suasana yang tenang dan pemandangan rumah-rumah tradisional khas Yogyakarta.
Tips Berburu Kuliner di Pasar Ngasem
1.Datang Lebih Awal: Jika ingin menikmati suasana yang lebih sepi dan mendapatkan makanan favorit, datanglah sebelum pukul 7 pagi.
2.Bawa Uang Tunai: Sebagian besar penjual di pasar ini hanya menerima pembayaran tunai.
3.Gunakan Transportasi Umum: Mengingat keterbatasan parkir, lebih baik menggunakan transportasi umum atau sepeda motor untuk menuju pasar.
4.Jelajahi Gang Kecil: Jika jalanan macet, jangan ragu untuk mengeksplorasi gang-gang kecil di sekitar pasar. Selain lebih cepat, Anda juga bisa menemukan kuliner unik yang jarang diketahui.
Pasar Ngasem bukan sekadar tempat belanja kebutuhan harian; pasar ini adalah pusat kuliner yang menyajikan berbagai hidangan lezat dari pagi hingga siang hari. Mulai dari wedang tradisional, wingko, lontong, hingga makanan Jepang, semuanya tersedia di sini. Meskipun keramaian di sekitar pasar sering kali menimbulkan kemacetan, suasana ini justru menambah daya tarik Pasar Ngasem sebagai destinasi wisata kuliner.
Bagi Anda yang ingin menikmati kuliner pagi tanpa repot menghadapi kemacetan, menyusuri gang-gang kecil di sekitar pasar bisa menjadi alternatif yang menyenangkan. Dengan segala keunikan dan kekayaan rasa yang ditawarkan, Pasar Ngasem adalah tempat yang wajib dikunjungi bagi siapa pun yang berkunjung ke Yogyakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H