Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Sepotong Surga di Bumi Tajikistan

29 Desember 2024   07:55 Diperbarui: 29 Desember 2024   08:35 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mobil hias/ dokpri
Mobil hias/ dokpri


Di sudut lain ada replika mobil warna pinj  yang berhias bunga warna warni. Aroma taman hiburan kian kental di sini dengan adanya bukit dan air terjun yang mungkin buatan lengkap dengan hiasan buah delima  raksasa dari batu. Juga ada pilar pilar cantik dan  nun jauh di atasnya ada bangunan besar bagaikan dinding benteng kuno khas Asia Tengah atau Kaukasus.  Buah delima nya mengingatkan saya akan negeri Armenia sementara dinding bentengnya akan Azerbaijan.

Kastil di atas bukit: dokpri
Kastil di atas bukit: dokpri


Namun yang lebih membuat tempat ini terkesan bak penggalan surga di bumi atau tempat penuh ilusi adalah ketika saya melihat ke sudut lain di atas bukit yang tinggi ada bangunan mirip kastil istana. Saya sempat bertanya bagaimana caranya naik ke atas sana?

Semanatara masih di tepian sungai, ada bangunan berbentuk kapal, paviliun dengan arsitektur  khas Tajik yang cantik dan juga sebuah lapangan basket.

Buah delima: dokpri 
Buah delima: dokpri 

Tidak kalah menariknya adalah saya sempat duduk di sebuah kursi yang bahagiakan sebuah lukisan dengan gambar raja dan putri yang cantik.  Kursi batu dengan  dekorasi yang sangat menawan.

Kami terus berjalan sambil menikmati suasana dan berfoto dengan latar belakang sungai yang berbatu, air deras yang mengalir, serta pepohonan hijau di kedua tepiannya.

Dan siapa sangka jika di tempat ini juga dilengkapi dengan sebuah hotel berlantai tiga yang tidak terlalu besar.  Namanya "Chorchaman  Hills Boutique Hotel". Di depan hotel ini masih di tepi sungai juga ada sebuah kolam renang yang tidak terlalu besar.  Saya sempat duduk duduk di kursi taman di sini sambil menikmati suasana pegunungan Pamir dengan hawa yang segar dan sejuk sambil mendebarkan suara air yang merdu.

Kolam renang : dokpri
Kolam renang : dokpri


Waktu memang terasa berhenti di tempat yang cantik ini. Tidak terasa sudah sekitar satu jam berada di sini sampai akhirnya mas Agus dan Nasar meminta kami untuk segera kembali ke kendaraan masing-masing untuk melanjutkan pengembaraan kami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun