Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Terjebak di Terowongan Buatan Tiongkok di Tajikistan

24 Desember 2024   08:18 Diperbarui: 24 Desember 2024   08:18 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perjalanan dari Khorog ke Kalaikhum, dua kota penting di wilayah otonomi GBAO (Gorno-Badakhshan Autonomous Region) di Tajikistan, adalah pengalaman yang penuh warna. Jalur ini menawarkan panorama alam menakjubkan, seperti sungai Panj yang memisahkan Tajikistan dari Afghanistan, hingga rute berliku yang membawa kejutan di setiap tikungannya.

Namun, tantangan seperti perbaikan jalan, pemeriksaan izin, dan proyek pembangunan menjadi bagian tak terpisahkan dari perjalanan ini.
Perjalanan hari ini memang merupakan yang terpanjang dan sangat melelahkan karena sejak pagi dari Ishkashim dan kemudian istirahat makan siang dan belanja di Khorog dan dilanjutkan menuju Kalaikhum memakan waktu lebih 12 atau 13 jam.

Memulai perjalanan dari Khorog, salah satu hal yang langsung terasa adalah beberapa kali pemeriksaan GBAO permit. Dokumen ini wajib dimiliki oleh setiap wisatawan yang mengunjungi wilayah GBAO. Setiap pemeriksaan berlangsung singkat tetapi menegaskan betapa pentingnya peraturan di wilayah perbatasan ini.

Toilet dan papan slogan: dokpri
Toilet dan papan slogan: dokpri

Sekitar satu jam 15 menit perjalanan, kami tiba di perbatasan Rushon. Kebetulan ada pos pemeriksaan  petugas dan kali ini kami harus turun dari kendaraan. Di tempat lain biasanya cukup duduk manis di dalam kendaraan.

Ternyata di sini juga ada fasilitas toilet yang letaknya beberapa puluh meter dari pos.  Tulisan Xojatxona dalam aksara krl dan M untuk lelaki serta 3 untuk perempuan mudah saya kenali. Angka 3 ini sebenarnya adalah huruf kiril  untuk Z karena perempuan dalam bahasa Tajik adalah 3AN yang dibaca Zan.
Uniknya di dekat toilet pun ada papan besar berisi Pesan-pesan patriotik dan slogan pemerintah. 

Yang pertama adalah kata kata Emomali Rahmon yang berbunyi : "Perlindungan dan Penguatan Persatuan Nasional di Masa Depan adalah Tugas Setiap Individu. Di sebelahnya ada lagi gambar buku konstitusi Tajikistan dan peringatan 6 November sebagai hari konstitusi. Di sebelahnya lagi ada gambar sketsa gedung parlemen Tajikistan dan pesan dari sang Presiden.

Sungai Panj: dokpri
Sungai Panj: dokpri

Perjalanan terus berlanjut menyusuri jalan yang kadang bagus namun sebagian besar berdebu dan berkerikil dengan pemandangan sungai dan lembah yang cantik
Sekitar setengah jam perjalanan dari pos, kami tiba di sebuah jembatan yang cantik, Jembatan Spid Id, atau lebih dikenal sebagai Jembatan Putih. Jembatan ini melintasi sungai Bartang yang lebar dengan derasnya arus air. Keindahannya semakin sempurna dengan deretan bendera Tajikistan di kedua sisinya, berkibar megah di bawah langit biru. Kami berhenti sejenak untuk menikmati pemandangan dan mengabadikan momen di tempat ini.

Jembatan Putih: dokpri
Jembatan Putih: dokpri

Di sepanjang perjalanan, kendaraan sesekali berhenti di tepian sungai Panj. Airnya jernih, mengalir deras di antara tebing-tebing curam. Di sisi lain sungai, Afghanistan terlihat begitu dekat, dengan desa-desa kecil dan jalan setapak yang sederhana. Rasanya seperti menengok dunia lain dari balik jendela.

Banci: dokpri
Banci: dokpri


Setelah pukul 18.00, kami tiba di Vanch, sebuah wilayah di mana proyek pembangunan jalan  sedang berlangsung. Jalan yang masih dalam tahap pengerjaan dipenuhi alat-alat berat, debu, dan kerumunan kendaraan yang menunggu giliran untuk lewat. Rupanya, ada pembatasan lalu lintas berdasarkan jadwal tertentu, yang membuat kami harus berhenti cukup lama.

Perbaikan jalan: dokpri
Perbaikan jalan: dokpri

Selama menunggu, suasana tetap hidup dengan suara mesin alat berat dan aktivitas pekerja yang terlihat sibuk. Proyek ini adalah bagian dari upaya Tajikistan untuk meningkatkan infrastruktur, terutama di wilayah terpencil seperti GBAO.

Senja di tepi sungai : dokpri
Senja di tepi sungai : dokpri

Perjalanan berlanjut melewati jalan yang sempit, berliku, dan penuh debu. Setiap tikungan membawa tantangan tersendiri, mulai dari jalan yang longsor hingga lubang besar yang harus dilalui dengan hati-hati.

Pada salah satu tikungan, kami melihat sebuah terowongan besar yang sedang dibangun. Ada petunjuk  bertuliskan aksara kanji menunjukkan bahwa proyek ini dikerjakan oleh perusahaan Tiongkok sebagai bagian dari Inisiatif Sabuk dan Jalan (OBOR). Kehadiran Tiongkok di Tajikistan terlihat jelas melalui proyek-proyek infrastruktur besar seperti ini.
Supir kami, Ibrahim, dengan percaya diri memutuskan untuk memasuki terowongan tersebut, meskipun terdapat tanda larangan masuk. Menurutnya, terowongan ini sudah cukup aman dan dapat mempersingkat waktu perjalanan kami.

Terowongan : dokpri
Terowongan : dokpri

Awalnya, jalan di dalam terowongan cukup baik, dengan penerangan yang memadai. Namun, setelah menempuh sekitar 2--3 kilometer, kami mulai menghadapi tantangan. Jalan  yang belum selesai dikerjakan menjadi semakin buruk, dengan alat berat yang terparkir di sepanjang jalan dan lubang besar yang hanya dapat dilewati kendaraan roda tinggi.

Ketika kami sampai di ujung terowongan, ternyata jalur tersebut buntu. Meskipun di peta terlihat jarak ke jalan utama sangat dekat, kenyataannya terowongan ini belum tembus alis belum selesai dibangun.
Dengan hati-hati, Ibrahim memutar balik mobil dan membawa kami kembali melalui jalur lama. Pengalaman ini menegangkan, tetapi menjadi cerita seru untuk dikenang.

Menjelang pukul 9  malam, kami akhirnya kembali ke jalan utama. Hari mulai gelap, dan perjalanan menjadi semakin sulit karena kurangnya penerangan di sepanjang rute. Namun, dengan ketenangan dan keahlian Ibrahim, kami berhasil melanjutkan perjalanan menuju Kalaikhum dan akhirnya tiba dengan selamat di homestay yang nyaman.

Perjalanan dari Khorog ke Kalaikhum adalah kombinasi sempurna antara keindahan alam, tantangan teknis, dan kejutan yang tak terduga. Dari sungai Panj yang indah hingga proyek pembangunan yang mengesankan, jalur ini memberikan gambaran nyata tentang kehidupan di wilayah terpencil Tajikistan.
Meski perjalanan ini penuh rintangan, pengalaman melintasi jembatan Spid Id, melihat Afghanistan dari kejauhan, dan menjelajahi terowongan yang belum selesai menjadi cerita yang akan selalu dikenang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun