Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Napak Tilas Biksu Tong dan Sun Go Kong di Tajikistan

16 Desember 2024   21:34 Diperbarui: 16 Desember 2024   21:34 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Ayo kita siap-siap berangkat lagi," demikian anjuran mas Agus walau kami baru saja sejenak meluruskan kaki dan meletakkan pantat di kasur Homestay di Langar.  


Walau sederhana, home stay ini terasa sangat mewah karena dilengkapi dengan kamar mandi dan toilet yang lumayan bersih dengan air yang berlimpah. Maklum selama dua malam pertama di Pamir, kami sempat tinggal di Home stay yang seadanya baik di Karakul maupun Alichur.

Petunjuk jalan: dokpri 
Petunjuk jalan: dokpri 


Tujuan kami siang menjelang sore itu adalah mampir ke Yamchun Fortress dan juga kemudian mandi air hangat di Bibi Fatimah. Menurut mas agus keduanya kebetulan  saling berdekatan.

Dari Langar konvoi kendaraan kembali menyusuri jalan berdebu menuju arah Ishkasim. Tujuan pertama adalah Yamchun Fort.

Perjalanan dari Langar ke Yamchun Fort adalah salah satu pengalaman yang paling sulit dilupakan di Lembah Wakhan, Tajikistan. Rute ini menawarkan kombinasi sejarah, budaya, dan pemandangan alam.

Langar adalah sebuah desa kecil di tepi Sungai Panj, terkenal dengan petroglyph kuno (lukisan batu) di lereng bukit di dekatnya. Sayangnya kami tidak sempat mampir sebentar untuk melihat ratusan ukiran batu yang menggambarkan hewan, manusia, dan simbol spiritual yang berusia ribuan tahun.

Lembah Wakhan: dokpri
Lembah Wakhan: dokpri


Jalan dari Langar menuju Yamchun Fort mengikuti aliran Sungai Panj, yang juga menjadi perbatasan alami antara Tajikistan dan Afghanistan. Di sisi lain sungai, kami dapat melihat desa-desa Afghanistan yang terpencil, ladang hijau, dan pegunungan Hindu Kush yang megah.
Setelah melewati beberapa desa kecil seperti Vrang (yang terkenal dengan situs stupa Buddha kuno), perjalanan akan mulai menanjak menuju Yamchun Fort. Jalan ini sempit , berliku-liku dan berbatu, namun  pemandangan lembah Wakhan di bawahsangat luar biasa memanjakan mata.
Sesekali dalam  perjalanan, kami  melihat warga lokal dengan pakaian tradisional melakukan kegiatan sehari-hari seperti bercocok tanam atau menggembala hewan.  Petunjuk jalan dengan latar belakang warna coklat menunjukkan Yanchun Castle  dan Bibi Fatimah Spring lengkap dengan jarak yang masih harus ditempuh. 

Tulisan dalam aksara krl berbunyi Kalai Yanchun dan Chasmai Bibi Fatimah Zahrobdengan jarak 2 dan 4 kilometer.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun