Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Penipuan Umroh di Media Sosial, Koq Bisa?

16 Desember 2024   10:34 Diperbarui: 16 Desember 2024   10:56 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di media sosial, khususnya Instagram, banyak agen travel menawarkan paket umroh dengan harga menarik. Sayangnya, tidak sedikit dari mereka yang ternyata hanya mencari keuntungan melalui penipuan. Parahnya, para penipu ini sering berkedok sebagai orang yang religius, menggunakan istilah-istilah agama untuk menarik kepercayaan calon jemaah. Mereka bahkan hidup dalam kemewahan, dengan rumah besar, mobil mewah, dan sering memamerkan foto mereka berulang kali pergi umroh dan haji. Jangan terkecoh! Berikut tanda-tanda yang perlu Anda waspadai dan cara melindungi diri.

Tanda-Tanda Penipuan Umroh di Instagram

1.Harga Murah yang Tidak Masuk Akal

Salah satu modus paling umum adalah menawarkan harga jauh di bawah standar. Mereka menjanjikan paket umroh murah lengkap dengan fasilitas mewah seperti hotel bintang lima atau tiket kelas bisnis. Padahal, biaya wajar umroh standar berkisar antara Rp25 juta hingga Rp35 juta. Jika ada penawaran di bawah itu, besar kemungkinan itu hanyalah jebakan.

2.Berkedok Religius dan Memakai Istilah Agama

Penipu sering menampilkan diri sebagai sosok yang "saleh" dengan pakaian religius, sering menyebut istilah-istilah agama seperti "rezeki berkah," "ibadah mudah," atau "program tabungan akhirat." Mereka memanfaatkan kepercayaan calon jemaah dengan sikap santun dan gaya bicara yang meyakinkan.

3.Akun Instagram Aktif, Tapi Komentar Dibatasi

Banyak akun travel penipu yang terlihat profesional dengan postingan berupa testimoni, video keberangkatan, atau foto jemaah yang sedang berdoa di Tanah Suci. Namun, kolom komentar sering dimatikan untuk mencegah calon korban membaca keluhan dari korban sebelumnya.

4.Punya Gaya Hidup Mewah Tapi Tidak Transparan

Ironisnya, beberapa pelaku penipuan ini hidup dalam kemewahan: rumah besar, mobil mewah, dan gaya hidup glamor yang didapat dari hasil menipu jemaah. Mereka bahkan berulang kali pergi umroh dan haji untuk membangun citra diri yang "sukses" dan terpercaya.

5.Respons WhatsApp yang Tidak Jelas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun