Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Keindahan yang Disia-siakan di Bawah Becakayu

12 Desember 2024   17:59 Diperbarui: 13 Desember 2024   09:54 496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bekasi untuk Semua (Dokumentasi Pribadi)

Di tengah hiruk-pikuk kota Bekasi yang terus berkembang, ada sebuah taman unik yang tersembunyi di bawah jalan tol Becak Ayu (Bekasi-Cawang-Kampung Melayu), di kawasan Kalimalang. 

Berlokasi di seberang Grand Metropolitan Mall, dekat Rumah Sakit Primaya dan tidak jauh dari perempatan BCP dan Jalan Ahmad Yani, taman ini menyajikan pemandangan yang menggabungkan unsur urban dan alam. Sayangnya, meski memiliki potensi sebagai ruang publik yang menarik, taman ini tampaknya kurang dimanfaatkan dengan baik.

Keindahan yang Menyimpan Potensi Besar

(Dokumentasi Pribadi)
(Dokumentasi Pribadi)

Taman di bawah tol ini menawarkan pengalaman visual yang unik. Dengan pemandangan Kalimalang yang membelah kota, jalan tol MBZ yang megah dan menjadi latar gedung mal dan apartemen di sekitar. Sesekali muncul kereta cepat dan LRT yang melintas di kejauhan, suasana di sini terasa sangat futuristik namun tetap membumi. 

Area taman ini dihiasi dengan mural berwarna-warni yang menghiasi dinding-dinding penyangga tol, memberikan sentuhan seni di tengah beton yang kokoh.

Gambar mural di taman di bawah tol Becak Ayu ini memberikan pesan kuat melalui karya seni yang penuh warna dan makna.

Bekasi untuk Semua (Dokumentasi Pribadi)
Bekasi untuk Semua (Dokumentasi Pribadi)

1. Mural "Bekasi adalah Rumah untuk Semua"
Pada mural ini, terlihat berbagai karakter yang merepresentasikan keragaman budaya dan keberagaman masyarakat Indonesia. Dengan latar biru terang, mural ini menonjolkan simbol-simbol persatuan, seperti bendera Indonesia dan pakaian adat dari berbagai daerah. 

Pesannya, "Bekasi adalah Rumah untuk Semua," menegaskan bahwa kota ini adalah tempat yang inklusif dan ramah untuk semua lapisan masyarakat.

Mural ini sangat cocok sebagai simbol harmoni di tengah kawasan urban.

Pahlawan kebersihan. (Dokumentasi Pribadi)
Pahlawan kebersihan. (Dokumentasi Pribadi)

2. Mural "Pahlawan Kebersihan"
Beberapa puluh meter dari mural pertama, ada mural kedua yang tidak kalah unik. Mural ini menggambarkan sosok superhero dengan tema kebersihan, lengkap dengan perisai daur ulang dan latar merah mencolok. 

Tulisan "Pahlawan Kebersihan" memberikan pesan penting tentang kesadaran lingkungan dan pentingnya menjaga kebersihan di area publik. Sosok superhero ini membawa semangat perubahan, seolah mengajak semua orang untuk menjadi "pahlawan" dalam menjaga lingkungan mereka.

Visual mural ini sangat menarik dengan gaya komik yang dinamis, dan menjadi pengingat akan pentingnya peran setiap individu dalam merawat ruang publik. Lokasi mural ini berdekatan dengan meja kayu dan area duduk di taman, menciptakan suasana yang edukatif sekaligus menghibur.

Kedua mural ini memberikan kontribusi besar dalam memperindah ruang bawah tol Becak Ayu dan menyampaikan pesan-pesan positif.
Tak hanya mural, di taman ini juga terdapat meja dan kursi kayu sederhana yang dirancang untuk bersantai. Tempat ini seolah mengundang siapa saja untuk berhenti sejenak dari kesibukan, menikmati pemandangan dan suasana yang sebenarnya cukup damai, terutama di pagi hari atau menjelang senja.

Kenyataan yang Membuat Miris
Namun, di balik keindahan itu, ada kenyataan yang membuat taman ini terasa "setengah jadi." Jalan menuju taman ini penuh dengan kemacetan, debu, dan kesan kumuh yang mungkin membuat orang enggan untuk berkunjung. 

Sampah-sampah berserakan di bawah meja kayu, termasuk botol minuman keras yang menjadi bukti bahwa taman ini kerap digunakan untuk aktivitas yang kurang terawasi.

Selain itu, taman ini hampir selalu sepi. Tak ada orang yang berjalan-jalan atau menikmati fasilitas yang ada. Ketika saya mengunjungi tempat ini, hanya ada seorang kakek tua dengan tas lusuh---kemungkinan seorang tuna wisma---yang duduk di salah satu kursi kayu. 

Di sisi lain taman, seorang pria dengan penampilan yang agak menakutkan berdiri tanpa tujuan yang jelas. Kehadiran mereka menambah kesan suram dan kurang aman pada taman yang sebenarnya memiliki potensi besar.

Masalah Utama: Lokasi dan Pengelolaan
Masalah utama dari taman ini tampaknya adalah lokasi yang kurang strategis dan pengelolaan yang tidak optimal. Sebagai ruang terbuka hijau di bawah jalan tol, tempat ini seharusnya dapat menjadi solusi bagi masyarakat sekitar untuk menikmati udara segar atau bersantai tanpa harus pergi jauh. 

Namun, kondisi lingkungan sekitar yang kumuh, ditambah dengan kurangnya perhatian terhadap kebersihan dan keamanan, membuat taman ini seolah dilupakan.

Selain itu, minimnya fasilitas tambahan seperti lampu penerangan, tempat sampah, atau bahkan penjaga taman membuat tempat ini tidak ramah bagi pengunjung. 

Kesan "terbengkalai" semakin diperkuat oleh fakta bahwa taman ini lebih sering digunakan untuk kegiatan yang tidak produktif dibandingkan menjadi tempat rekreasi keluarga.

Apa yang Bisa Dilakukan?
Potensi taman ini sebenarnya sangat besar. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengubah taman di bawah tol Becak Ayu menjadi ruang publik yang lebih menarik dan bermanfaat:

1.Perbaikan Infrastruktur
*Jalan menuju taman perlu diperbaiki untuk mengurangi kesan kumuh. Paving block yang rapi, trotoar yang bersih, serta penanaman pohon atau tanaman hias di sepanjang jalan bisa menjadi solusi.

2.Pengelolaan Sampah
*Penempatan tempat sampah yang cukup, pengangkutan sampah secara rutin, dan kampanye kebersihan kepada masyarakat sekitar sangat penting.

3.Peningkatan Keamanan
*Penempatan petugas keamanan atau pengawasan CCTV dapat membantu menciptakan rasa aman bagi pengunjung.

4.Kegiatan Komunitas
*Pemerintah atau komunitas lokal dapat menyelenggarakan kegiatan seperti pasar seni, pameran mural, atau acara olahraga untuk menarik lebih banyak pengunjung.

5.Penerangan dan Fasilitas Tambahan
*Penambahan lampu taman, tempat bermain anak, atau area olahraga ringan dapat meningkatkan daya tarik taman ini sebagai ruang publik.
Taman di bawah tol Becak Ayu adalah contoh menarik dari bagaimana ruang kosong di perkotaan dapat dimanfaatkan untuk menciptakan ruang publik yang inovatif. 

Dengan pemandangan Kalimalang, jalan tol MBZ, kereta cepat, dan LRT, tempat ini sebenarnya memiliki daya tarik visual yang luar biasa.

Namun, tanpa pengelolaan yang baik, taman ini hanya akan menjadi potensi yang tersia-siakan. Kondisi jalan yang macet dan berdebu, lingkungan yang kumuh, serta kurangnya rasa aman membuat taman ini tidak ramah bagi masyarakat.

Pemerintah dan komunitas lokal harus bekerja sama untuk mengubah taman ini menjadi ruang publik yang benar-benar bermanfaat bagi warga Bekasi. Dengan sedikit perhatian dan investasi, taman di bawah tol Becak Ayu dapat menjadi destinasi favorit untuk bersantai, menikmati pemandangan, atau sekadar melarikan diri sejenak dari rutinitas kota yang padat.

Menghidupkan kembali taman ini bukan hanya tentang menciptakan tempat yang indah, tetapi juga memberikan harapan bahwa setiap sudut kota, bahkan yang tampak terlupakan sekalipun, dapat menjadi tempat yang bermakna bagi masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun