Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Senja di Jembatan Kacamata, Nagasaki

3 Desember 2024   10:50 Diperbarui: 3 Desember 2024   12:14 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari sudah menjelang senja ketika Nagasaki Denki (trem) tiba di halte Meganebashi.  Tujuan kami sore itu memang ingin menikmati suasana di Jembatan paling ikonik di kita ini, yaitu jembatan Meganebashi.

Ketika senja tiba di Nagasaki, suasana kota ini berubah menjadi magis. Salah satu tempat terbaik untuk menikmati momen ini adalah Jembatan Kacamata (Meganebashi), yang terletak di sepanjang Sungai Nakashima. Jembatan ini bukan hanya ikon bersejarah, tetapi juga menawarkan pengalaman unik  dan penuh pesona.

Suasana sekitar jembatan: dokpri
Suasana sekitar jembatan: dokpri

Dari halte trem cukup jalan kaki sekitar 3 menit alias melewati satu blok, kami sampai di tepian Sungai Nakashima. Suasana senja dengan deretan lampu lampion yang khas mulai menyala walau langit biru yang tertutup sedikit awan masih menghias kota Nagasaki. Hembusan angin semilir menambah asyiknya suasana yang terasa sangat nyaman dibandingkan panas yang menyengat di siang hari.

Lampion: dokpri
Lampion: dokpri

Di jalan di kedua sisi sungai Nakashima, ada deretan kafe dan toko-toko kecil. Juga ada taman kecil dengan kursi batu tempat bersantai sambil menikmati pemandangan di sungai.  Di kafe ini kita bisa menikmati camilan khas Nagasaki yang bernama castella, yaitu bolu khas Jepang yang konon berasal dari semenanjung Iberia.
Kami kemudian berjalan menyeberangi jembatan Meganebashi.   yang termasyhur ini. 

Sisi lain jembatan: dokpri
Sisi lain jembatan: dokpri

Jembatan yang terbuat dari batu  yang  sekilas mirip dengan candi candi di Jawa.  Di sini kita bisa melihat bentuk lengkung yang khas dan dengan bayangan membentuk ilusi mirip  kacamata. Tidak mengherankan jika jembatan ini kemudian disebut jembatan kacamata.

Menurut sejarahnya, jembatan ini dibangun pada tahun 1634 oleh seorang biksu asal Tiongkok dari Kuil Kfuku-ji. Konon l, jembatan. ini merupakan salah satu jembatan batu tertua di Jepang dan memiliki status penting sebagai warisan  budaya nasional.

Walau sudah berusia ratusan tahun, jembatan ini cukup kokoh dan bertahan meski sempat dihantam banjir besar pada tahun 1982. Walau sempat rusak, jembatan ini dapat direstorasi dengan cermat menggunakan batu batu yang asli..
Keunikan jembatan ini adalah air sungai Nakashima yang jernih. Kita dapat turun ke tepian sungai dengan tangga dan bermain di sungai. Sebagian pengunjung hanya asyik melihat dari atas jembatan sambil berfoto dan berselfie ria.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun