Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kalimalang, Oh Kalimalang, Macetmu Bikin Stress

22 November 2024   16:48 Diperbarui: 22 November 2024   17:41 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kawasan Kalimalang dekat BCP/ dokpri

Bekasi, khususnya kawasan Kalimalang, sering menjadi sorotan karena kemacetan yang seolah tidak ada habisnya. Salah satu titik yang paling parah adalah ruas jalan dari Lagoon Avenue menuju Bekasi Cyber Park (BCP). Kemacetan di jalur ini semakin menjadi-jadi sejak adanya penutupan jalan akibat penggalian yang tampaknya tidak pernah selesai. Pertanyaan pun muncul di benak warga: mengapa di Bekasi, khususnya kawasan Kalimalang, penggalian selalu berlangsung lama dan berpindah-pindah tanpa akhir?

Penyebab Penggalian yang Tak Kunjung Usai

1. Proyek Infrastruktur yang Tumpang Tindih
Kawasan Kalimalang merupakan jalur strategis yang sering digunakan untuk proyek-proyek besar seperti perbaikan saluran air, pemasangan kabel bawah tanah, dan peningkatan jalan. Sayangnya, koordinasi antar instansi yang bertanggung jawab atas proyek-proyek ini sering kali kurang optimal. Akibatnya, penggalian di satu titik selesai, tetapi proyek lain muncul di titik yang sama atau sekitarnya.

2. Perencanaan yang Kurang Matang
Salah satu penyebab lamanya penggalian adalah kurangnya perencanaan yang matang sebelum proyek dimulai. Misalnya, ada kasus di mana saluran air yang baru saja diperbaiki harus kembali digali untuk pemasangan kabel bawah tanah. Hal ini menunjukkan bahwa sinkronisasi antardepartemen masih menjadi masalah besar.

3. Keterbatasan Sumber Daya
Selain perencanaan, keterbatasan alat berat dan tenaga kerja juga memperlambat proses penggalian. Beberapa kontraktor hanya mengerahkan alat berat pada jam-jam tertentu, sehingga pengerjaan tidak bisa dipercepat.

4. Kondisi Geografis dan Teknis
Kawasan Kalimalang dikenal dengan tanahnya yang cenderung labil dan memiliki banyak saluran air di bawah permukaan. Hal ini sering menimbulkan kendala teknis, sehingga pengerjaan proyek memakan waktu lebih lama dari yang direncanakan.

Dampak Kemacetan bagi Warga

1. Waktu Tempuh yang Berlipat Ganda
Kemacetan dari Lagoon Avenue menuju BCP membuat waktu tempuh yang seharusnya hanya beberapa menit menjadi lebih dari satu jam, terutama pada jam sibuk. Hal ini menyebabkan banyak warga terlambat ke tempat kerja, sekolah, atau aktivitas lainnya.

2. Konsumsi Bahan Bakar yang Boros
Kendaraan yang terjebak macet otomatis mengonsumsi bahan bakar lebih banyak. Dalam jangka panjang, hal ini tidak hanya merugikan secara ekonomi, tetapi juga memperburuk polusi udara di Bekasi.

3. Stres dan Kesehatan Mental
Terjebak macet setiap hari menimbulkan frustrasi bagi pengendara. Stres akibat kemacetan bahkan dapat berdampak pada kesehatan mental, seperti meningkatnya rasa cemas atau emosi negatif.

4. Menurunnya Produktivitas
Waktu yang terbuang di jalan mengurangi produktivitas masyarakat Bekasi. Warga yang kelelahan karena perjalanan panjang cenderung kurang fokus saat bekerja atau belajar.

Apa Solusinya?

Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan upaya terpadu dari pemerintah daerah, instansi terkait, dan masyarakat. Berikut beberapa solusi yang bisa diterapkan:

1. Koordinasi Antarinstansi
Pemerintah Bekasi harus memastikan bahwa semua proyek infrastruktur di kawasan Kalimalang terkoordinasi dengan baik. Sebelum memulai penggalian, semua pihak yang terlibat harus duduk bersama untuk menyusun jadwal yang tidak tumpang tindih.

2. Percepatan Proyek dengan Teknologi Modern
Penggunaan teknologi modern seperti mesin bor otomatis atau alat berat yang lebih efisien dapat mempercepat pengerjaan proyek. Selain itu, pengadaan alat berat yang cukup juga harus diprioritaskan.

3. Peningkatan Transparansi dan Komunikasi
Pemerintah perlu memberikan informasi yang jelas kepada masyarakat tentang alasan proyek, durasi pengerjaan, dan dampaknya. Dengan begitu, warga akan lebih memahami situasi dan tidak hanya merasa kesal.

4. Pengalihan Arus Lalu Lintas yang Efektif
Selama pengerjaan proyek, perlu ada rekayasa lalu lintas yang efektif untuk mengurangi kemacetan. Misalnya, membuka jalan alternatif atau menambah rambu-rambu lalu lintas di sekitar lokasi penggalian.

Kesimpulan

Kemacetan di kawasan Kalimalang, Bekasi, khususnya dari Lagoon Avenue menuju BCP, menjadi permasalahan yang kompleks. Penyebabnya beragam, mulai dari perencanaan yang kurang matang hingga kurangnya koordinasi antarinstansi. Namun, dengan solusi yang tepat dan pelaksanaan yang konsisten, masalah ini dapat diatasi. Yang diperlukan adalah komitmen bersama untuk membuat Kalimalang lebih nyaman bagi warganya. Warga Bekasi layak mendapatkan infrastruktur yang lebih baik tanpa harus terus-menerus terjebak dalam kemacetan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun