Kereta Limited Express Relay Kamome, yang akan membawa saya ke Stasiun Takeo-Onsen datang tepat waktu. seperti biasa untuk standar Jepang. Interior kereta ini menawarkan kenyamanan yang luar biasa: kursi empuk, jendela besar untuk menikmati pemandangan, dan meja kecil untuk menikmati bent.Â
Ternyata banyak sekali kursi yang kosong di dalam gerbong kami.
Kereta mulai melaju, meninggalkan kota Fukuoka, dan membawa saya menyusuri lanskap pedesaan Kyushu. Sawah hijau, perbukitan yang berlapis kabut tipis, dan sungai-sungai kecil menjadi pemandangan yang menenangkan sepanjang perjalanan.
Setelah perjalanan melewati beberapa stasiun seperti Tosu, Shin Tosu dan Saga, dalam waktu sekitar 1 jam 8  menit, kereta tiba di Stasiun Takeo-Onsen, tempat kami  harus berganti ke Nishi Kyushu Shinkansen.
Asyiknya  walau  waktu transit hanya kurang dari lima menit, kita hanya pindah ke kereta Nishi Kyushu Shinkansen yang sudah siap  di  platform sebelah untuk melanjutkan perjalanan ke Nagasaki. Kereta cepat ini bernama Kamome yang dalam bahasa Jepang bermakna burung camar.
Begitu saya memasuki kereta Kamome Shinkansen, saya langsung terpesona dengan interiornya yang modern dan estetis. Desain kursinya yang elegan terinspirasi dari budaya lokal Kyushu, memberikan nuansa yang nyaman sekaligus mewah. Warna kursinya yang dominan hijau muda memberikan nuansa kesejukan tersendiri . Saya langsung ingat terakhir naik Shinkansen di Jepang lebih 35 tahun lalu.
Kereta cepat ini melaju dengan kecepatan tinggi, memotong lanskap Kyushu yang memukau. Perbukitan hijau, rumah-rumah tradisional Jepang, dan sesekali pemandangan laut menjadi latar belakang perjalanan. Hanya dalam waktu sekitar 31 menit, tidak terasa kereta sudah memasuki Nagasaki Eki atau Stasiun Nagasaki.