Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Svarna Sandya Nusantara: Senja Keemasan di Ratu Boko

7 November 2024   06:38 Diperbarui: 7 November 2024   07:03 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Waktu menunjukkan sekitar pukul 16.30 ketika kendaraan kami tiba di kawasan Ratu Boko yang letaknya tidak jauh dari Candi Prambanan.  Jalan berkelok mendaki bukit sebelum akhirnya  sampai di pintu gerbang kompleks Taman Wisata Istana Ratu Boko.

Saya segera menukar tiket acara Svarna Sandya Nusantara dengan gelang khusus. Selain gelang kami juga mendapat voucher untuk mencicipi jamu Raminten di lokasi pertunjukan nanti. Asyiknya lagi karena membeli tiket "experience" kami juga mendapatkan voucher untuk makan di Andrawina Resto yang letaknya pas di dekat pintu masuk kompleks candi.

Andawina Resto: dokpru
Andawina Resto: dokpru


Sambil menunggu acara dimulai kami memutuskan untuk mampir dulu kw Andrawia Resto, menikmati makan senja menjelang malam sambil menikmati pemandangan yang menawan.

Dari sini kita bisa melihat dengan jelas kompleks Candi Prambanan di kejauhan dan juga Gunung Merapi sebagai latar belakang. Bukan hanya suasananya yang menakjubkan tetapi hidangan kuliner lokal yang tersedia juga sangat menggoda selera.  Nasi goreng, mie goreng Jawa dan iga bakarnya pas di lidah setelah seharian mengembara di Candi Borobudur hingga beberapa tempat wisata di sekitarnya.

Pemandangan Candi Prambanan : dokpri
Pemandangan Candi Prambanan : dokpri


Sekitar pukul 5.30 sore kami masuk ke kompleks candil. Melihat deretan anak tangga yang cukup banyak, ternyata kami diijinkan naik ke pelayaran candi menggunakan  kendaraan dan nanti dijemput kembali sesuai pertunjukkan.

Gerai suvenir: dokpri
Gerai suvenir: dokpri


Sebelum masuk ke pelayaran candi, kami sempat melihat-lihat beberapa gerai yang menjual suvenir, kerajinan tangan, serta makanan dan minuman.

Di pelataran candi, tepat di dekat gerbang pertama, sudah disiapkan panggung yang megah.  Tulisan Kraton Ratu Boko juga ada di sini sejingga merupakan spot yang cantik untuk berfoto.

Kraton Ratu Boko: dokpri
Kraton Ratu Boko: dokpri


Di dekatnya juga ada anjungan mini milik Hamzah Batik. Di sini kamu menukarkan voucher dengan segelas jamu. Ada beberapa pilihan seperti beras kencur dan juga kunyit asem.  Juga dipajang berbagai jenis busana batik yang biasanya dijual di toko Hamzah Batik di seberang Pasar Beringharjo.

Saya bahkan mengenal salah satu penjaga  anjungan yang memakai kostum khas Raminten, saya sudah menjumpainya beberapa kali di restoran Raminten 3 dengan gayanya yang kemayu.

Svarna Sandya Nusantara: dokpri
Svarna Sandya Nusantara: dokpri

Setelah matahari tenggelam, acara Svarna Sandya Nusantara pun dibuka dengan upacara Caos Dhahar yang sangat penuh dengan nuansa mistis.  

Asyiknya kami pun ikut serta dalam acara ini.  Di panggung seorang tetua melantunkan mantera dan doa dalam bahasa Jawa kromo Inggil yang pada intinya memohon keselamatan dan restu dari sang pencipta agar acara berjalan lancar.

Caos Dhahar: dokpri
Caos Dhahar: dokpri

Upacara caos dhahar ini merupakan ritual tradisional Jawa yang merupakan pengungkapan rasa syukur kepada sang pencipta sekaligus penghormatan kepada leluhur.  Tentu saja acara lengkap dengan berbagai jenis sesajen dan asap kemenyan yang membuat malam di Ratu Boko menjadi tambah sakral.

Puncak acaranya adalah membagikan bancakan  berupa nasi ketan, sayuran dan lauk telur, serta buah pisang dalam pincuk kecil kepada seluru peserta upacara. Satu persatu kamu berbaris rapi ke panggung untuk menerima makan tersebut dengan hari gembira.

 "Bancakan " adalah bagian dari ritual yang melibatkan penyajian makanan atau sesajen secara kolektif sebagai bentuk rasa syukur.

Yuk  makan: dokpri
Yuk  makan: dokpri

Bancakan yang  terdiri dari nasi, lauk pauk, dan buah-buahan, serta jajanan pasar yang memiliki makna simbolis. Nasi, misalnya, melambangkan kehidupan, sementara lauk pauk seperti telur melambangkan dualitas kehidupan, dan jajanan pasar menggambarkan kerukunan dan kebersamaan.

Asyiknya lagi tempat duduk kami di lapangan rumput dengan alas berupa "bean bag" beraneka warna.  Selain duduk kami juga bisa tiduran santai sambil menikmati pertunjukan dan sesekali memandang langit yang sayang nya malam itu sedikit berawan tanpa bintang.

Tempat duduk yg nyaman: dokpri
Tempat duduk yg nyaman: dokpri


Setelah dibuka resmi oleh pembawa acara tampil "Tari Katresnaning Jati " oleh Sanggar Seni Kinanti Sekar. Tarian pembuka ini terinspirasi dari motif batik Truntum yang melambangkan cinta sejati, membawa keanggunan budaya Jawa ke atas panggung di malam yang masih terbawa oleh nuansa sakral kidung yang dilantunkan pada upacara Caos Dhahar.

Tarian yang romantis ini kemudian digantikan dengan suasana yang lebih riang dan gembira berjudul " Njoged Njaran ".   Sebuah pertunjukan kuda lumping yang khas dengan kostum dan gerakan energik, mencerminkan semangat juang pasukan berkuda yang berani.

Siap manggung: dokpri
Siap manggung: dokpri

Dari tarian dan pertunjukan kuda lumping yang tradisional acara berlanjut dengan suasana berbeda  yaitu
"Paksi Raras Alit feat Sawo Kecik String Orchestra" yang menyuguhkan  musik perpaduan  lagu daerah dan pop Nusantara, menambah kemeriahan suasana di lokasi nan bersejarah ini.

Acara demi acara terus berlanjut dan mencapai puncaknya dengan penampilan Gatotkaca Gandrung oleh Hamzah Batik.

 Tarian ini menceritakan kisah Gatotkaca dari epos Mahabharata, menampilkan kekuatan dan kepahlawanan dalam koreografi yang dinamis.

Sebagai penutup, inilah yang selalu dinantikan oleh penonton yaitu "Raminten Cabaret Show ". ini adalah pertunjukan kabaret  yang penuh warna dan humor, menghibur penonton dengan karakter ikonik dari budaya Indonesia.  Di pertunjukan ini pula, para transpuan dapat mengekspresikan keterampilannya bernyanyi dan menari di atas panggung.

Malam kian larut, namun penonton bisa merasakan bahwa Svarna Sandya Nusantara bukan  hanya menampilkan hiburan tetapi juga memberikan pengalaman budaya yang mendalam melalui interaksi langsung dengan seni tradisional dan produk lokal yang berkualitas.

Senja hingga malam itu memang kami telah menyaksikan Nusantara di kala senja yang penuh cahaya keemasan sesuai dengan makna Svarna yang berarti emas dan sandya yang berarti senja.

Semoga pertunjukan ini diadakan secara rutin dan sampai jumpa di acara serupa di Ratu Boko di lain waktu.

Kraton Ratu Boko bukan hanya merupakan tempat wisata yang populer, melainkan juga situs bersejarah yang menyimpan peradaban kuno di Indonesia.

Dengan diselenggarakannya Svarna Sandya Nusantara di Kraton  yang memiliki latar megah yang menawarkan keanggunan dan kemajuan warisan budaya Nusantara, kita bergerak bahwa Kraton Ratu Boko akan menjadi bagian integral dari perhelatan yang memadukan suasana sakral dan keelokan budaya.

Yuk lihat video di bawa ini


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun