Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Svarna Sandya Nusantara: Senja Keemasan di Ratu Boko

7 November 2024   06:38 Diperbarui: 7 November 2024   07:03 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemandangan Candi Prambanan : dokpri

Bancakan yang  terdiri dari nasi, lauk pauk, dan buah-buahan, serta jajanan pasar yang memiliki makna simbolis. Nasi, misalnya, melambangkan kehidupan, sementara lauk pauk seperti telur melambangkan dualitas kehidupan, dan jajanan pasar menggambarkan kerukunan dan kebersamaan.

Asyiknya lagi tempat duduk kami di lapangan rumput dengan alas berupa "bean bag" beraneka warna.  Selain duduk kami juga bisa tiduran santai sambil menikmati pertunjukan dan sesekali memandang langit yang sayang nya malam itu sedikit berawan tanpa bintang.

Tempat duduk yg nyaman: dokpri
Tempat duduk yg nyaman: dokpri


Setelah dibuka resmi oleh pembawa acara tampil "Tari Katresnaning Jati " oleh Sanggar Seni Kinanti Sekar. Tarian pembuka ini terinspirasi dari motif batik Truntum yang melambangkan cinta sejati, membawa keanggunan budaya Jawa ke atas panggung di malam yang masih terbawa oleh nuansa sakral kidung yang dilantunkan pada upacara Caos Dhahar.

Tarian yang romantis ini kemudian digantikan dengan suasana yang lebih riang dan gembira berjudul " Njoged Njaran ".   Sebuah pertunjukan kuda lumping yang khas dengan kostum dan gerakan energik, mencerminkan semangat juang pasukan berkuda yang berani.

Siap manggung: dokpri
Siap manggung: dokpri

Dari tarian dan pertunjukan kuda lumping yang tradisional acara berlanjut dengan suasana berbeda  yaitu
"Paksi Raras Alit feat Sawo Kecik String Orchestra" yang menyuguhkan  musik perpaduan  lagu daerah dan pop Nusantara, menambah kemeriahan suasana di lokasi nan bersejarah ini.

Acara demi acara terus berlanjut dan mencapai puncaknya dengan penampilan Gatotkaca Gandrung oleh Hamzah Batik.

 Tarian ini menceritakan kisah Gatotkaca dari epos Mahabharata, menampilkan kekuatan dan kepahlawanan dalam koreografi yang dinamis.

Sebagai penutup, inilah yang selalu dinantikan oleh penonton yaitu "Raminten Cabaret Show ". ini adalah pertunjukan kabaret  yang penuh warna dan humor, menghibur penonton dengan karakter ikonik dari budaya Indonesia.  Di pertunjukan ini pula, para transpuan dapat mengekspresikan keterampilannya bernyanyi dan menari di atas panggung.

Malam kian larut, namun penonton bisa merasakan bahwa Svarna Sandya Nusantara bukan  hanya menampilkan hiburan tetapi juga memberikan pengalaman budaya yang mendalam melalui interaksi langsung dengan seni tradisional dan produk lokal yang berkualitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun