Selesai presentasi, kamu diajak Pak Asep untuk melihat langsung fasilitas yang ada  di Depo KRL Depok. Tentu saja sebelumnya kami harus melengkapi diri dengan APD (Alat Pelindung Diri) alias PPE (Personal Protective Equipment) berupa Bell dan rompi. Di sini saya melihat poster besar yang menunjukkan bahwa fasilitas Depo ini diresmikan pada tahun 2008 dan bekerjasama dengan Jepang.  Tidak bisa disangkal bahwa kalau kita naik KRL di Jabodetabek, maka gerbongnya mirip dan serupa bila kita naik kereta di Tokyo.
Depo KRL depok memiliki 14 jalur rel stabling (parkir) untuk 244 unit KRL yang dilengkapi dengan peralatan canggih untuk melakukan perawatan harian, bulanan dan tahunan.
Setiap jenis perawatan memiliki prosedur khusus dan dilakukan oleh tim yang terampil dan berpengalaman.
Berikut penjelasan jenis perawatan itu secara singkat /
1.Perawatan Harian
Setiap KRL yang beroperasi menjalani inspeksi harian, di mana teknisi melakukan pengecekan rutin pada komponen-komponen vital seperti roda, rem, sistem listrik, dan kondisi kebersihan. Inspeksi ini sangat penting karena memastikan bahwa kereta yang akan beroperasi berada dalam kondisi aman dan siap melayani penumpang.
*Tim teknisi juga memeriksa panel kontrol dan indikator lainnya untuk memastikan bahwa tidak ada masalah pada sistem penggerak dan kendali KRL. Jika ditemukan kerusakan minor, teknisi akan langsung memperbaikinya agar kereta siap beroperasi di hari berikutnya.
Setiap rangkaian. gerbong juga biasanya dibersihkan dan dicuci pada kesempatan perawatan harian ini.
2.Perawatan Bulanan
*Setiap bulan, KRL menjalani perawatan lebih mendalam yang mencakup pemeriksaan komponen yang tidak terlihat pada inspeksi harian, seperti sistem kelistrikan dan komponen mekanis lainnya. Perawatan bulanan ini mencakup pelumasan bagian-bagian penting serta pengecekan sistem keselamatan tambahan.
Pak Asep juga menekankan bahwa perawatan bulanan sangat penting untuk memastikan keandalan dan performa KRL. Tim teknisi juga melakukan pengujian untuk memastikan bahwa setiap sistem bekerja secara optimal dan meminimalisir risiko gangguan selama operasional.
3.Overhaul (Perawatan Besar)