Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Jangan Terjebak dalam Filter Bubble dan Echo Chamber

30 Oktober 2024   05:51 Diperbarui: 30 Oktober 2024   08:12 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Echo Chamber: oshonews

Apa Itu Echo Chamber?

Konsep "echo chamber" sudah ada dalam studi komunikasi sebelum era digital, tetapi istilah ini menjadi lebih populer dengan munculnya internet dan media sosial. Tidak ada satu orang yang secara khusus diakui sebagai pencipta istilah "echo chamber," namun banyak peneliti dan pakar media telah mempopulerkannya.

Pada awalnya, istilah ini digunakan dalam konteks komunikasi untuk menggambarkan situasi di mana suara atau opini dalam kelompok hanya "bergema" tanpa mendapat masukan dari luar. Dengan meningkatnya penggunaan internet dan media sosial, konsep ini banyak diteliti oleh ilmuwan sosial dan psikolog, yang kemudian menunjukkan dampak echo chamber pada polarisasi opini dan disinformasi.

Echo chamber atau ruang gema adalah kondisi di mana suatu kelompok atau komunitas hanya mendengar informasi atau opini yang memperkuat pandangan mereka sendiri. Echo chamber tidak hanya terjadi di media sosial, tetapi juga di dunia nyata, seperti dalam kelompok pertemanan, keluarga, atau lingkungan kerja.

Di media sosial, echo chamber terbentuk ketika kita hanya mengikuti, berinteraksi, atau berkomunikasi dengan orang-orang yang memiliki pandangan serupa. Situasi ini sering kali didukung oleh fitur-fitur seperti "grup" atau "komunitas," di mana orang dengan minat atau pandangan tertentu berkumpul dan mendiskusikan topik tertentu.

Penyebab Terjadinya Echo Chamber

Echo chamber dapat muncul karena beberapa faktor:

1.Algoritma Media Sosial: Sama seperti filter bubble, algoritma berperan dalam menciptakan echo chamber dengan menampilkan konten yang sesuai dengan preferensi kita. Ini membuat kita merasa nyaman dan senang, karena hanya melihat informasi yang selaras dengan keyakinan kita.
2.Konformitas Sosial: Manusia cenderung ingin diterima oleh kelompok mereka, sehingga mereka lebih memilih untuk mengikuti pandangan mayoritas, terutama jika mereka merasa bahwa pandangan tersebut adalah norma di dalam kelompok.
3.Polaritas Opini: Dalam topik-topik yang kontroversial, orang lebih cenderung mencari kelompok yang memiliki pandangan sama, sehingga mempersempit ruang bagi sudut pandang berbeda.

Dampak Echo Chamber

Echo chamber juga memiliki dampak negatif yang mirip dengan filter bubble:

1.Menguatkan Polarisasi: Dengan terjebak dalam ruang gema, kita semakin jauh dari sudut pandang yang berbeda, sehingga masyarakat cenderung menjadi lebih terpolarisasi. Ini sering terjadi dalam isu-isu politik, agama, atau sosial.
2.Melemahkan Kemampuan Berpikir Kritis: Ketika hanya mendengar satu sudut pandang, kita jarang mempertanyakan keabsahan informasi tersebut. Ini bisa membuat kita rentan terhadap informasi yang salah atau bias.
3.Mendorong Disinformasi dan Hoaks: Echo chamber sering kali menjadi tempat di mana berita palsu atau hoaks beredar dan diterima secara luas tanpa verifikasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun