Tashkent, ibu kota Uzbekistan, merupakan kota yang penuh dengan keindahan arsitektur, sejarah, dan budaya yang mengesankan. Karena itu setelah makan siang yang nikmat di sebuah resto di dekat Masjid Novza, saya siap kembali untuk menjelajah dan sekaligus mereguk keindahan kota ini. Cukup dengan kombinasi jalan kaki, naik bus dan metro.
Perjalanan dimulai setelah makan siang di salah satu restoran yang terletak di dekat Masjid Novza, masjid indah yang menjadi salah satu simbol utama keagamaan di Tashkent. Masjid ini tidak hanya terkenal karena arsitekturnya yang megah, tetapi juga suasananya yang tenang dan menyejukkan, tempat yang sempurna untuk memulai perjalanan sore hari di kota ini.
Tujuan pertama siang itu adalah sejenak mampir ke stadion Bunyodkor yang letaknya tidak jauh dari stasiun metro Mirzo Ulughbek.
Keluar stasiun, saya melihat jalan raya yang ramai dan Stadion megah di seberang sana. Untuk menuju stadion, saya naik jembatan penyeberangan yang cantik, namun sepi dan bahkan dilengkapi dengan lift.
Stadion Bunyodkor yang sekarang memiliki nama resmi Milly Stadium atau Stadion Nasional adalah salah satu stadion terbesar dan paling modern di Uzbekistan. Dirmikan pada 2012 oleh Presiden Islam Karimov, stadion ini menjadi tempat berlangsungnya banyak pertandingan sepak bola penting, termasuk pertandingan tim nasional Uzbekistan. Selain digunakan untuk sepak bola, stadion ini juga menjadi tuan rumah berbagai acara besar lainnya, termasuk konser dan pertemuan skala besar. Stadion ini juga menjadi kandang klub FC Bunyorkor, salah satu klub sepak bola paling top di Uzbekistan.
Saya kemudian berjalan mendekati stadion dan melihat kemegahan dan keindahan arsitektur stadion bertingkat dua yang memiliki kapasitas lebih dari 34 ribu penonton ini.
Bangunan megah ini memancarkan kesan modernitas tanpa melupakan unsur tradisional Uzbekistan.
Di kompleks station ini juga terdapat Museum of the History of Uzbekistan Football.
Setelah puas menjelajah stadion ini saya memutuskan untuk berkunjung ke monumen Yuri Gagarin, kosmonot yang sejak dahulu menjadi favorit dan idola. Â